Network
PR DEPOK – t
Seperti diketahui, pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin belum lama ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, pernyataan tersebut ia lontarkan pada Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqqodas.
Sebelumnya, Busyro menyebut bahwa riwayat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah tamat di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bukan tanpa alasan, pernyataan Busyro itu disampaikan dalam rangka menyikapi kabar resminya penonaktifan 75 pegawai KPK.
Sebagaimana dikabarkan, 75 pegawai KPK tersebut dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Baca Juga: Anies Kutip Pernyataan Bung Karno Soal Bela Palestina, Ferdinand: Tolak Imigran Radikal dari Yaman
Menanggapi hal tersebut, Ngabalin menuding Busyro telah mencemari wibawa Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dengan prasangka buruknya.
"Otak sungsang yg gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sbg organisasi dakwah&berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini,” ucap Ngabalin di akun Twitter-nya, @AliNgabalinNew.
Pernyataan ‘otak sungsang’ itu pun sontak menjadi viral di tengah masyarakat luas. Salah satu pihak yang berkomentar yakni Mustofa Nahrawardaya.
Dalam cuitannya di akun Twitter @TofaTofa_id, Mustofa Nahrawardaya mengatakan bahwa kepala bisa dililit kain pel setiap hari agar tidak sungsang.
“Agar enggak sungsang, kepala bisa dililit kain pel setiap hari,” katanya pada Kamis, 13 Mei 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Banyak pihak yang menduga bahwa cuitan tersebut ditujukan pada Ngabalin.
Pasalnya, dalam cuitan sebelumnya, Mustofa Nahrawardaya sempat mengomentari cuitan tokoh NU, Umar Hasibuan atau Gus Umar yang menilai bahwa Ngabalin sudah keterlaluan.***
