PR DEPOK - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli, menanggapi soal insiden siswi yang dikeluarkan dari sekolah lantaran dituding menghina Palestina.
Menurutnya, keputusan untuk mengeluarkan siswi tersebut dari sekolah adalah keputusan yang berlebihan.
"Ini berlebihan siswi itu smpe dikeluarkan dr sekolah, hanya krn takut tekanan massa," ujar Guntur Romli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @GunRomli.
Baca Juga: Sinopsis Three Kingdoms, Kisah Pertempuran Terakhir Jenderal Legendaris Tiongkok Kuno Zhao Zilong
Tak hanya itu, sang aktivis juga menyoroti aksi seorang pemuda asal Nusa Tenggara Barat atau NTB yang juga menghina Palestina.
Guntur Romli lantas dibuat heran lantaran dalam dua kasus penghinaan Palestina ini, materai yang biasanya digunakan untuk permohonan maaf tidak berlaku.
"Yg pemuda dr NTB keterlauan, isinya penghinaan & kebencian, kok tiba2 materai tdk berlaku?" tuturnya menambahkan.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari untuk Tidur yang Lebih Baik Menurut Ahli Diet
Pernyataan aktivis NU ini merupakan tanggapan terhadap hukuman yang diterima dua penghina Palestina.