Soal Ganjar Pranowo Tidak Diundang, Akademisi Sebut Drama Bunuh Diri Palsu dari PDIP

- 25 Mei 2021, 22:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /Dok Pemprov Jateng

PR DEPOK – Soal tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam rapat yang diselenggarakan PDPI di Jawa Tengah, seorang akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona memberikan komentar.

Ia menilai bahwa peristiwa Puan Maharani versus Ganjar Pranowo sebagai "drama bunuh diri" palsu ala PDI Perjuangan.

"Mengapa? Karena dalam rimba raya politik tidak ada peristiwa politik yang terjadi tanpa intensi," kata Mikhael Raja Muda Bataona di Kupang, pada Selasa 25 Mei 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: PPDB 2021 Depok untuk Tingkat SMP Dimulai Akhir Juni, Disdik Sediakan Jalur Afirmasi, Zonasi hingga Prestasi

Ia menyebutkan PDIP sedang melakukan drama bunuh diri palsu dengan merujuk pada beberapa hal.

Pertama, antara pernyataan politik dari Puan Maharani dan Bambang Pacul. Secara akal sehat saja, ia menilai latar peristiwanya agak aneh.

Pasalnya, sebelum itu Ganjar Pranowo sempat menemui Megawati untuk menyerahkan foto lukisan Mega bersama anak-anak. Bahkan, Ganjar Pranowo berfoto bersama Megawati.

"Hanya dalam hitungan hari Ganjar justru diserang oleh Puan dan Bambang Pacul dengan pernyataan-pernyataan yang sangat beringas, seperti 'sudah kelewatan' dan 'sok pintar'," katanya.

Baca Juga: Pimpinan KPK Sempat Janji tuk Upayakan yang Terbaik, Tata Khoiriyah: Kini Justru 51 Pegawai Dinyatakan Merah

Kedua, Ganjar juga tidak diundang dalam hajatan partai di rumahnya sendiri, Jawa Tengah.

"Itu tidak mungkin dibuat tanpa koordinasi di antara mereka. Artinya, kasus ini hanya drama politik yang disengaja atau sebuah drama bunuh diri palsu ala PDIP untuk menaikkan popularitas PDIP dan dua tokoh yang paling berpeluang direkomendasikan Megawati dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar dan Puan ini," ujarnya.

Maka dari itu, soal Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara PDIP menurutnya bertujuan untuk menaikan popularitas.

"Jadi, ini bukan benar-benar bunuh diri, melainkan bunuh diri palsu untuk menaikkan perhatian publik dalam rangka popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP," katanya.

Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran Data 279 Juta WNI, BPJS Kesehatan Lakukan Investigasi dan Telusuri Jejak Digital

Tidak hanya itu, ia beranggapan ada dua kemungkinan PDIP melakukan hal demikian.

Pertama, kembali mendominasi wacana tokoh soal pilpres yang sempat beralih ke Anies Baswedan dan Prabowo.

Kedua, PDIP hendak menaikkan popularitas dari Puan.

Dengan drama yang dimainkan PDIP, Puan akan menjadi tokoh utama dalam wacana di ruang-ruang publik, entah fisik maupun virtual.

Baca Juga: Kembali dengan Karakter Ahn Jeong Won, Yoo Yeon Seok Ungkap Kebahagiaannya Saat Syuting Hospital Playlist 2

"Setelah disurvei seperti apa elektabilitasnya di akhir drama ini," ujarnya.

Secara politis, menurutnya bentrokan politik ini risikonya sangat rendah bagi PDIP, karena Ganjar Pranowo dan Puan adalah tokoh kunci di PDIP selain Megawati dan Jokowi.

Terlebih, Ganjar Pranowo juga paham bahwa dirinya adalah kader dan secara ideologis wajib menjaga soliditas partai.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x