PR DEPOK – Soal tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam rapat yang diselenggarakan PDPI di Jawa Tengah, seorang akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona memberikan komentar.
Ia menilai bahwa peristiwa Puan Maharani versus Ganjar Pranowo sebagai "drama bunuh diri" palsu ala PDI Perjuangan.
"Mengapa? Karena dalam rimba raya politik tidak ada peristiwa politik yang terjadi tanpa intensi," kata Mikhael Raja Muda Bataona di Kupang, pada Selasa 25 Mei 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Ia menyebutkan PDIP sedang melakukan drama bunuh diri palsu dengan merujuk pada beberapa hal.
Pertama, antara pernyataan politik dari Puan Maharani dan Bambang Pacul. Secara akal sehat saja, ia menilai latar peristiwanya agak aneh.
Pasalnya, sebelum itu Ganjar Pranowo sempat menemui Megawati untuk menyerahkan foto lukisan Mega bersama anak-anak. Bahkan, Ganjar Pranowo berfoto bersama Megawati.
"Hanya dalam hitungan hari Ganjar justru diserang oleh Puan dan Bambang Pacul dengan pernyataan-pernyataan yang sangat beringas, seperti 'sudah kelewatan' dan 'sok pintar'," katanya.
Kedua, Ganjar juga tidak diundang dalam hajatan partai di rumahnya sendiri, Jawa Tengah.
"Itu tidak mungkin dibuat tanpa koordinasi di antara mereka. Artinya, kasus ini hanya drama politik yang disengaja atau sebuah drama bunuh diri palsu ala PDIP untuk menaikkan popularitas PDIP dan dua tokoh yang paling berpeluang direkomendasikan Megawati dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar dan Puan ini," ujarnya.
Maka dari itu, soal Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara PDIP menurutnya bertujuan untuk menaikan popularitas.
"Jadi, ini bukan benar-benar bunuh diri, melainkan bunuh diri palsu untuk menaikkan perhatian publik dalam rangka popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP," katanya.
Tidak hanya itu, ia beranggapan ada dua kemungkinan PDIP melakukan hal demikian.
Pertama, kembali mendominasi wacana tokoh soal pilpres yang sempat beralih ke Anies Baswedan dan Prabowo.
Kedua, PDIP hendak menaikkan popularitas dari Puan.
Dengan drama yang dimainkan PDIP, Puan akan menjadi tokoh utama dalam wacana di ruang-ruang publik, entah fisik maupun virtual.
"Setelah disurvei seperti apa elektabilitasnya di akhir drama ini," ujarnya.
Secara politis, menurutnya bentrokan politik ini risikonya sangat rendah bagi PDIP, karena Ganjar Pranowo dan Puan adalah tokoh kunci di PDIP selain Megawati dan Jokowi.
Terlebih, Ganjar Pranowo juga paham bahwa dirinya adalah kader dan secara ideologis wajib menjaga soliditas partai.***