75 Pegawai KPK Kompak dan Tegas Menolak Dibina dan Pilih Langsung Dipecat: Ini Pelecehan dan Penghinaan

- 27 Mei 2021, 20:57 WIB
Para pegawai KPK yang tak lulus TWK tegas menolak pembinaan dan lebih memilih dipecat.
Para pegawai KPK yang tak lulus TWK tegas menolak pembinaan dan lebih memilih dipecat. /YouTube Najwa Shihab

PR DEPOK - Para pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK dan hadir dalam acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab dengan kompak mengatakan bahwa mereka menolak dibina dan memilih untuk langsung dipecat.

Para pegawai KPK yang hingga saat ini belum mengetahui nasibnya, baik itu dipecat atau dibina, dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak ingin dibina dan lebih memilih dipecat.

Pasalnya, menurut para pegawai KPK ini, hasil TWK yang membuat jabatan mereka terancam di KPK ini sama saja merupakan penghinaan dan pelecehan kepada mereka.

Baca Juga: Felicia Tissue Singgung Jokowi Saat Ungkap Kisah Putus dengan Kaesang, Ferdinand: Ruwet, Cari yang Lain Aja!

"Nggak (mau dibina), ini pelecehan dan penghinaan bagi kita, Mbak. Lebih baik kita dipecat daripada harus dibina lagi," ujar salah seorang pegawai KPK yang hadir, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Pegawai lainnya juga turut menegaskan bahwa dirinya bersama ke-75 pegawai KPK lainnya bertekad untuk menolak, kendati nantinya ia termasuk dalam daftar 24 orang yang masih bisa dibina.

"Saya juga bertekad dengan kawan-kawan yang sudah 75 itu, siapapun di antara yang 75 itu terpilih menjadi 24 (yang masih bisa dibina), kami akan tolak itu semua," katanya dengan tegas.

Baca Juga: Sinopsis The Divergent Series: Insurgent, Aksi Para Divergent Membongkar Kejahatan Pemerintah

Ia lantas mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang untuk melawan kezaliman dan ketidakadilan yang diterima olehnya dan 74 pegawai KPK yang lain.

"Kami akan terus berjuang melawan kezaliman dan ketidakadilan ini," tutur perwakilan pegawai KPK itu.

Ketika ditanya alasan mereka enggan dibina dan lebih memilih dipecat, seorang pegawai KPK dengan yakin menjawab bahwa mereka sebenarnya telah lulus, bahkan melebihi dari kata 'lulus' itu sendiri.

Baca Juga: Heran Hakim Singgung Covid-19 Jakarta yang Naik di Sidang Vonis HRS, Gde: Gimana Buktikannya secara Ilmiah?

"Karena kami ini sudah lulus, melebihi lulus. Jadi mungkin passing grade-nya bukan passing grade, mungkin terlalu baik bagi mereka, sehingga kita tidak diluluskan. Yang kami takutkan adalah kita salah mendidik generasi ke depan, bahwa beginilah ketidakjujuran tidak dihargai di republik ini, dan itu menyedihkan sekali," katanya menerangkan.

Harun Al Rasyid, satu di antara 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus merasa bahwa dirinya sudah terlanjur dinistakan dengan label bahwa dirinya tidak lulus Tes Wawasan Kebangasan.

"Kalau saya terpilih menjadi 24, saya sudah terlanjur dinista. Martabat saya, keluarga saya, bagaimana itu saudara-saudara saya di kampung punya pesantren-pesantren, saya sendiri juga punya pesantren, bagaimana dengan santri-santri saya? Saya sudah dicap radikal," ujar Harun Al Rasyid, yang merupakan Kasatgas Penyidik KPK.

Baca Juga: 5 Makanan yang Terbukti Mampu Buat Anda Berumur Panjang Menurut Ilmuwan, Mulai dari Oatmeal hingga Tomat

"Tadi kriterianya tiga ya, satu tentang integrity itu sudah selesai. Tentang netralitas, semua partai saya hajar. Sekarang kan tinggal kriteria radikalisme, persoalannya itu," tuturnya.

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x