Namun, Megawati menuturkan bahwa tanpa berdikari, sulit bagi Indonesia sebagai negara besar untuk berdaulat di bidang politik.
Dia pun lantas mengutip pernyataan Proklamator RI, Bung Karno dalam pidato singkat sebelum membaca Teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945.
"Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib bangsa dalam tangan tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya," demikian kutipan Bung Karno.
Dari kutipan itu, Megawati menegaskan bahwa spirit percaya pada kekuatan sendiri itulah yang mesti menjadi spirit bangsa.
Hal tersebut menurutnya merupakan peran dan tugas dari kepemimpinan strategik, yakni dengan menggelorakan semangat bagai api yang tak kunjung padam.
"Inilah tugas kepemimpinan strategik pada masa krisis: menggelorakan dedication of life tanpa pernah mengenal akhir bagi bangsa dan negaranya. Inilah spirit menjadi patriot bangsa yang selalu dikobarkan di Kampus Pertahanan dan Bela Negara ini," ujarnya.
Megawati juga menjelaskan dengan adanya BRIN, seluruh kerja strategis riset dan inovasi ditujukan pada empat hal pokok.
Hal pokok tersebut adalah manusia, flora dan fauna, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat bagi kemajuan bangsa.***