Keadaan-keadaan tersebut lah yang membuat ia menyebut bahwa nelangsa bangsa Indonesia kini sudah di depan mata.
"Sementara sang Presiden diam seribu kata bersemedi diatas tahta menikmati kuasa. Nelangsa bangsa didepan mata.," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut menambahkan.
Diketahui sebelumnya, wacana pemungutan pajak untuk sembako dan pendidikan kini tengah disoroti publik lantaran dianggap akan menyulitkan rakyat.
Wacana tersebut tercantum dalam draf Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
Akibat menuai polemik di tengah masyarakat, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lantas buka suara dan menyatakan bahwa rencana tersebut sebenarnya bersifat internal.
Maka dari itu, ia menyesalkan draft RUU KUP yang memuat rencana tersebut bisa bocor ke tengah publik.
"Situasinya menjadi agak kikuk karena ternyata kemudian dokumennya keluar, karena memang sudah dikirimkan kepada DPR juga. Yang keluar sepotong-sepotong," kata Menkeu, Sri Mulyani menjelaskan.***