Perdana ke Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto Blak-blakan Alasan Bergabung di Kabinet Kerja Jokowi

- 13 Juni 2021, 12:24 WIB
Menhan Prabowo Subianto (kiri) ungkap alasan ia menerima pinangan Presiden Jokowi masuk di Kabinet Kerja Pemerintahan saat ini.
Menhan Prabowo Subianto (kiri) ungkap alasan ia menerima pinangan Presiden Jokowi masuk di Kabinet Kerja Pemerintahan saat ini. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

PR DEPOK - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk pertama kali membeberkan alasan menerima tawaran masuk pada Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Jokowi.

Pengakuan Prabowo Subianto tersebut diungkapkan ketika menjadi bintang tamu pada kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Minggu, 13 Juni 2021.

Prabowo Subianto meluruskan banyak isu terkait dirinya yang dahulu rival Jokowi pada Pilpres, tetapi menerima tawaran Jokowi untuk menjadi Menhan pada Kabinet Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Prabowo Subianto Heran Isu Pembelian Alutsista Jadi Heboh: Masih Digodok, Belum Tentu Disetujui Presiden

“Saya tidak mengerti banyak orang yang bertanya seperti itu. Kita Rival. Apakah Harus menjadi lawan?" ucap Prabowo Subianto seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

"Seperti disekolahan, jika kalah dalam pertandingan sepak bola, apakah harus gebuk-gebukan? Itu menurut saya IQ yang sangat rendah,” tuturnya menambahkan.

Jadi, dikatakan Prabowo Subianto, saat Jokowi ingin menjadi presiden Indonesia dengan tujuan untuk mengabdi ke Tanah Air, maka dirinya pun ingin melakukan hal serupa.

Baca Juga: Ke Bandung Tengah Malam untuk Lamaran Lesti Kejora-Rizky Billar, Harris Vriza: Gila Gue Udah Gak Sabar Banget

“Saya juga mau berbakti, untuk Indonesia. Sama-sama mengabdi untuk Indonesia kok harus melawan?” kata pria berusia 69 tahun ini.

Kemudian kepada Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto memberikan dua jawaban yang menurutnya terinsiprasi dari sejumlah kisah kepahlawanan di Jepang, Amerika Serikat, dan China.

"Ada dua peristiwa penting yang saya baca dari sejarah. Yang satu itu di Jepang. Ada dua panglima sangat kuat, Hideyoshi Toyotomi dan Tokugawa Ieyasu," ucap dia.

Baca Juga: Karangan Bunga dari Leslar Lovers Berjejer Menghiasi Lokasi Lamaran Lesti Kejora dan Rizky Billar

Menurut Prabowo Subianto, kedua panglima samurai terkuat di Jepang itu hampir terlibat peperangan. Namun, akhirnya mereka berdua melakukan perundingan terlebih dahulu.

Peluang kemenangan sama bagi kedua kubu, namun justru hal ini bisa menjadi bencana bagi Jepang.

"Kalau saya menang, anak buah kamu banyak yang mati. Kalau kamu menang, anak buah saya banyak yang mati juga. Artinya besok malam, orang tua Jepang, banyak ibu-bapak Jepang kehilangan anak, akan nangis," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Update Christian Eriksen: Federasi Denmark Sebut Pemain Inter Milan Sudah Bisa Berkomunikasi Verbal

"Saya tahu Anda cinta Jepang, saya juga begitu. Kita mau mempersatukan Jepang dan kita mau bikin Jepang kuat. Untuk apa kita perang? Apakah kita enggak lebih baik bersatu?" ujar Prabowo Subianto melanjutkan ceritanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x