Ingatkan Pentingnya Nasionalisme dalam Menjaga Kemerdekaan, Megawati Populerkan 'Salam Pancasila'

- 21 Juni 2021, 21:10 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. //Dokumen PDIP//

PR DEPOK - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri belum lama ini menyampaikan keinginannya untuk mempopulerkan "Salam Pancasila".

Salam tersebut dipopulerkan Megawati untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya nasionalisme dan persatuan bangsa dalam menjaga kemerdekaan.

Hal tersebut disampaikan olehnya ketika meresmikan baileo atau rumah adat Maluku, monumen, dan jalan Ir Soekarno di Masohi, Maluku Tengah yang digelar secara daring, di Jakarta pada Senin, 21 Juni 2021.

Peresmian itu dilakukan secara daring di kediaman Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta, yang dihadiri pula oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Lirik Lagu One Light Maroon 5 Featuring Bantu

Dalam penjelasannya, Megawati mengungkapkan bahwa intisari Pancasila adalah kegotongroyongan dari warga Indonesia.

Maka dari situlah, ia ingin pekik 'Salam Pancasila' menjadi kebiasaan.

"Dulu saya pekikkan 'merdeka', orang menertawakan saya. Katanya, 'sudah merdeka, kenapa pekik-pekik merdeka?' itu sebenarnya saya lakukan untuk mengingatkan bahwa kita adalah bangsa merdeka. Jangan mau dijajah lagi," kata Megawati.

Usai memekik salam merdeka, Megawati berpendapat bahwa sebaiknya dilanjutkan juga dengan 'Salam Pancasila'.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Berlakukan Pembatasan Pergerakan Mulai Senin 21 Juni 2021 di Sepuluh Ruas Jalan DKI Jakarta

"Kalau sekarang saya mau banyak menyebutkan Salam Pancasila. Saya hendak mempopulerkannya, karena setelah merdeka, kita punya dasar negara Pancasila. Untuk mengingatkan kita kembali, sebagai nasionalis yang cinta pada negara ini," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Senin, 21 Juni 2021.

Kemudian, Megawati menjelaskan asal mula nama Masohi yang ternyata bersumber pada intisari Pancasila.

Masohi sendiri menurutnya merupakan nama kota yang diberikan oleh Bung Karno yang bermakna gotong royong.

Masih terkait dengan Pancasila, Megawati menceritakan pengalamannya ketika menjadi ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Baca Juga: Aksi Berkelas Pelatih Italia Gli Azzurri Masukkan Kiper Salvatore Sirigu di Euro 2020

Penugasan itu diberikan agar Pancasila tak hanya di mulut masyarakat saja, tetapi ideologi itu juga benar-benar hidup di hati dan dilaksanakan.

Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut, gotong royong mesti senantiasa diingat, karena tak ada bangsa yang bisa membangun dirinya sendiri.

Maka dari itu, ia mengaku sedih ketika masih ada saja yang berselisih antarwarga bangsa sendiri, layaknya di Timur Tengah.

Baca Juga: Dino Patti Djalal Sebut Anggota DPR Usul Presiden 2024 Dipilih MPR, HNW: Setahu Saya Tak Ada, Tegas Menolak!

Lalu, Megawati pun membagikan kisahnya ketika menjadi Wakil Presiden RI, yang harus menyelesaikan konflik di berbagai wilayah di Indonesia.

Sempat berlayar selama 10 hari lamanya di atas kapal perang, ia menyatakan bahwa hal itu dirinya lakukan demi rakyat Indonesia, agar tak berselisih satu sama lain.

"Kenapa kita tak merasakan sisi gotong royong, itu juga toleransi? Mengapa kita tak membumikan bahwa perbedaan agama itu bisa, oleh masing-masing orang, bahwa kepercayaan masing-masing orang itu kan urusan pribadi?," ujar Megawati menjelaskan.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x