PR DEPOK – Di tengah kondisi negara yang belum stabil, banyak realitas sosial ditunjukan pemerintah yang dianggap oleh berbagai kalangan disebut tidak ideal.
Persoalan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga terkait banding yang diusulkan oleh Jaksa Pinangki dinilai memiliki banyak ketimpangan.
Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution menyebutkan bahwa persoalan-persoalan tersebut yang terjadi saat ini, telah menggeser isu penting terkait stabilitas negara.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @syahrial_nst pada 25 Juni 2021 Syahrial Nasution mengatakan bahwa persoalan Tes Wawasan Kebangsaan di Komisi Pemberantasan Korupsi dan persoalan Jaksa Pinangki telah menggeser isu nasional.
“Persoalan TWK di KPK, diskon vonis banding jaksa Pinangki dan penjara 4 tahun HRS tokcer menggeser isu atas kian buruknya ekonomi RI dan pejabat yang bertanggung jwb,” ujar Syahrial Nasution.
Menurutnya, menyoal sektor ekonomi, harapan pertumbuhan ekonomi nasional tujuh persen tidak tercapai.
“Pertumb ek yg diimpikan 7% tdk tercapai,” kata Syahrial Nasution.
Selain hal tersebut, Politisi Partai Demokrat itu juga menyebutkan bahwa target nasiona terkait vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tidak sesuai.
“Target vaksinsi tdk sesuai,” sebut Syahrial Nasution.
Lebih lanjutnya, Syahrial Nasution menyoroti terkait hutang yang dimiliki oleh Indonesia yang kian melimpah.
“Dan utang kian melimpah,” ujar Syahrial Nasution.
Atas fenomena tersebut, menurut Politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa di tengah kondisi nasional yang sedang tidak baik-baik saja, ia menyebut bahwa hanya buzzeRp saja yang sehat.
“Yg sehat cuma buzzeRp,” tutup Syahrial Nasution.***