PR DEPOK – Penularan Covid-19 di Indonesia semakin tinggi, bahkan tidak jarang seorang ibu menyusui ikut terpapar sehingga ragu memberikan ASI ke bayi.
Banyak ibu menyusui positif Covid-19 khawatir jika ASI-nya terkontaminasi dengan virus corona hingga memilih untuk berhenti menyusui bayi.
Lantas, muncul pertanyaan seputar bisa atau tidaknya ibu menyusui positif Covid-19 bisa memberi ASI ke bayi.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat, Nia Umar, S.Sos, MKM, IBCLC, mengatakan ibu menyusui yang positif Covid-19 ternyata bisa menyusui bayi mereka.
Asalkan, saat ibu menyusui positif Covid-19 yang memberikan ASI ke bayi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa gejala berat.
Dengan catatan, ibu menyusui tersebut tidak memiliki gejala yang berat dan bisa melakukan isolasi mandiri.
Pasalnya, menurut Nia Umar, jika bayi dititipkan karena ibunya positif Covid-19, maka akan lebih berisiko.
"Akan lebih berisiko jika dititip kepada orang lain, apalagi misalnya yang dititipin orangtua yang rentan risiko Covid-19. Boleh sama ibunya tapi ibunya harus selalu pakai masker dan jalankan protokol kesehatan yang ketat," ujar Nia dalam Instagram Live Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) pada Minggu 27 Juni 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menurutnya, seorang ibu harus memahami kondisi tubuhnya, bila sudah merasa kepayahan sebaiknya meminta orang terdekat yang tidak terinfeksi untuk menjaga sang bayi.
Sehingga, ASI bisa diberikan secara langsung pada waktu bayi membutuhkannya.
"Biar enggak lupa puting, tetap disusui dan enggak dipisahkan. Semua protokol kesehatan dijalanin, selesai disusui titipkan kalau bisa dititip," kata Nia.
Akan tetapi, jika tidak bisa menyusui secara langsung, maka ibu dapat memerah ASI untuk diberikan kepada bayinya.
"Kalau kondisinya Covid-19 berat, terpaksa kasih ASI perah, ingatkan pada yang dititipin untuk pakai sendok atau pipet. Kalau masih bisa menyusui langsung masker harus dobel, cuci tangan sebelum menyusui, bersihkan area-area sekitar menyusui, protokol kesehatan harus ketat," ujarnya.
Mengenai ASI terkontaminasi virus karena ibu menyusui positif Covid-19, Ahli gizi Dr. dr Tan Shot Yen, M.Hum memberikan penjelasan.
Menurutnya, saat seorang ibu terpapar Covid-19, maka antibodi pun terbentuk dalam tubuhnya. Antibodi tersebut akhirnya ikut mengalir bersama ASI.
"Begitu seorang ibu terpapar maka ada antibodi di dalam susunya. Bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya malah akhirnya membuat dua-duanya down. Kalau ibunya udah positif bayinya belum, saya mengusulkan setiap ibunya mau menyusui harus kudu pakai masker, cuci tangan baru menyusui," kata dr. Tan.
Nia pun memberi pengecualian, jika ibu tidak memberi ASI dan pengganti ASI bayi dengan susu formula, catatannya jika sudah negatif, harus kembali diberi ASI.
"Pada kondisi seperti tidak ada pilihan lain, bisa diberikan susu formula dengan catatan, ingatkan pengasuhnya untuk tidak memberikan pakai dot, supaya nanti kalau ketemu ibunya lagi bisa menyusui lagi," kata Nia.***