PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, turut menanggapi soal pernyataan seorang Komisaris BUMN yang mengungkapkan keinginannya untuk meludahi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Refly Harun menyoroti pernyataan Kemal Arsjad yang mengkritik Anies Baswedan melalui cuitan di akun media sosial miliknya.
Dalam keterangannya, Refly Harun mengomentari cuitan kasar Komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tersebut kepada Anies Baswedan.
Menurutnya, pernyataan Kemal Arsjad tersebut benar-benar tidak beretika dan tak ada tata krama.
"Kok bisa ya sampai keluar pernyataan seperti itu ya? tidak ada etika dan tata krama saya kira. Ini berlaku juga untuk Presiden Jokowi, jadi tidak boleh kita mengatakan hal-hal yang tidak pantas," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
Ia menuturkan, kritik seharusnya dimaksudnya kepada kebijakan dari seorang pemimpin, bukan malah menyerang secara pribadi.
"Kalau kita mau mengkritik, kritiklah kebijakannya, tapi tidak boleh menggunakan kata-kata kasar yang sifatnya personal attact seperti itu," tutur Refly.
Pakar hukum tata negara itu lantas dibuat heran lantaran dengan jejak digital yang beberapa kali menggunakan kata-kata kasar, Kemal Arsjad tetap bisa menjadi Komisaris BUMN.