Menurut sang pakar hukum, permintaan maaf Kemal Arsjad lebih diperuntukkan bagi orang-orang yang membaca cuitan kasarnya.
"Dia tidak maaf langsung kepada Anies Baswedan, dia maaf pada teman-temannya. Tidak tahu teman-temannya siapa, ya mungkin yang dia maksud adalah orang yang membaca cuitan dia," ujar Refly.
"Jadi sebenarnya ini orang sudah tidak pantas menjadi, ya katakanlah orang yang menggawangi BUMN," tuturnya.
Menurutnya, tak ada yang salah jika ingin mengkritik seorang pemimpin, tetapi tentu harus disampaikan dengan bahasa yang baik.
"Tapi ketika Anda memaki dia, atau menggunakan kata-kata kasar itulah masalahnya. Apalagi mengatakan 'saya mau meludahi', apakah sehina dan serendah itukah Anies Baswedan?" kata Refly Harun.***