Kimia Farma Produksi 3 Jenis Obat Terapi yang Diperuntukkan bagi Pasien Covid-19

- 7 Juli 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi obat.
Ilustrasi obat. /Pixabay

Pasangan, obat terapi Favipiravir, PT Kimia Farma masih menargetkan produksinya sampai dengan 23 Juli 2021 dengan jumlah 7 juta tablet.

Verdi mengatakan Favipiravir sudah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah didistribusikan ke berbagai rumah sakit melalui Kimia Farma Trading and Distribution.

Baca Juga: Meski PPKM Darurat Diterapkan di Depok, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Terpantau Stabil

"Favipirapir ini merupakan produksi PT Kimia Kimia. Ada enam industri dalam negeri yang juga memproduksi dengan menggunakan bahan baku hampir semuanya impor," ujarnya.

Sedangkan, obat terapi Remdesivir, PT Kimia Farma masih berupaya memenuhi permintaan masyarakat.

"Saat ini ada 7 industri farmasi di Indonesia yang melakukan importasi, di mana salah satunya Kimia Farma," katanya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Bentuk Pie dan Lihat Seperti Apa Karakter Anda Sebenarnya

Pemenuhan produk obat terapi Remdesivir injeksi diperuntukkan untuk kebutuhan di dalam negeri dan diharapkan bisa luncur pada September 2021.

"Adapun untuk pengembangan produk Remdesivir injeksi dalam negeri ini yang diproduksi oleh Kimia Farma bersama PT Phapros nanti merupakan pengembangan bahan baku obat, di mana pengembangan bahan baku obatnya juga merupakan produksi dari anak usaha Kimia Farma," katanya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah