Network
PR DEPOK - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman tampak menyoroti kabar korupsi bantuan sosial (bansos), yang diungkap oleh penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Andre Nainggolan.
Mengutip penjelasan Andri Nainggolan, kerugian yang dialami negara akibat korupsi bansos tersebut diduga bisa mencapai Rp2 triliun.
Cuitan Benny K Harman. Twitter @BennyHarmanID
"Penyidik KPK Nonaktif: Kerugian Korupsi Bansos Bisa Tembus Rp2 T.," ucap Benny K Harman seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @BennyHarmanID pada Kamis, 8 Juli 2021.
Bila dugaan itu benar dan melihat besaran nilai kerugiannya, Benny K Harman menyatakan bahwa Rp2 triliun itu bisa digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga dapat memanfaatkan uang tersebut untuk membantu ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi.
"Jika ini betul, dana kita sangat cukup untuk percepat vaksin dan bisa bantu kesulitan ekonomi masyarakat yg terkena dampak Covid.," ucapnya menjelaskan.
Namun nyatanya dari kasus bansos itu, Benny K Harman menilai bahwa negara semakin terlihat tak bisa apa-apa dengan para koruptor.
"Negara tampak makin tak berdaya dgn koruptor.#RakyatMonitor," ujar Politisi Partai Demokrat tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, penyidik KPK nonaktif Andre Nainggolan beberapa waktu lalu memberikan kesaksiannya terkait kasus korupsi bansos, yang ia tangani.
Andre Nainggolan menyatakan bahwa terdapat potensi kerugian besar akibat kasus korupsi tersebut.
Namun ia mengaku tak lagi leluasa menyelesaikan kasus itu lantaran telah diberhentikan dari jabatannya sebagai penyidik.
Dari hasil perhitungan, ia mengungkapkan terdapat sekitar Rp90.000 per paket bansos telah hilang, yang apabila dikalikan ke jumlah seluruhnya, bisa mencapai Rp2 triliun.***
