Kemenkes Minta Industri dan Pedagang Besar Farmasi Tidak Menahan Obat bagi Masyarakat

- 11 Juli 2021, 14:59 WIB
Ilustrasi obat.
Ilustrasi obat. / unsplash.com/Volodymyr Hryshchenko/

Peningkatan kasus Covid-19 beriringan dengan tingginya kebutuhan obat, terutama obat terapi Covid-19.

Saat ini stok obat terapi Covid-19 cukup banyak, antara lain Oseltamivir kapsul ada 11,6 juta tablet, Favipiravir ada 24,4 juta tablet dan Remdesivir 148.891 vial.

Baca Juga: Kimia Farma Produksi 3 Jenis Obat Terapi yang Diperuntukkan bagi Pasien Covid-19

“Memang remdesivir ini kelihatannya stok kita ada 148.891. Kita sedang mendorong remdesivir untuk impor dan saat ini remdesivir sudah akan sampai lagi di Indonesia dalam 2 sampai 2 hari,” katanya.

Selanjutnya obat Azythromycin 12,3 juta tablet, Tocilizumab 421 tablet. Obat Tocilizumab hanya dapat digunakan kasus kritis artinya ketersediaan saat ini sudah mencukupi, dan pemerintah juga telah menambah stok Tocilizumab dalam 1 hingga 2 hari kedepan akan bertambah.

Stok multivitamin sebanyak 75,9 juta tablet. Semua stok obat tersebut sudah tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi, di Instalasi Farmasi Pusat, di industri farmasi dan PBF, rumah sakit dan tersedia juga di apotek.

Baca Juga: Jabar Hentikan Proyek Milyaran, Ridwan Kamil: Dananya Dialihkan untuk Obat-obatan dan Suplemen Pasien Covid-19

“Instalasi Farmasi pusat dan 34 Dinas Kesehatan Provinsi ini menyimpan obat sebagai buffer stock untuk kita apabila stok-stok obat di lapangan kosong. Sehingga kita harapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan terhadap obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19,” kata Arianti Anaya.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x