Ma’ruf Amin Sebut Penyebab Naiknya Kasus Covid-19 karena Masyarakat Kurang Patuhi Prokes

- 13 Juli 2021, 21:04 WIB
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin.
Wapres RI KH. Ma'ruf Amin. /Instagram @kyai_marufamin/

PR DEPOK – Kasus Covid-19 di Indonesia belum sepenuhnya dapat dihentikan. Bahkan lonjakan kasus aktif di beberapa daerah terus terjadi.

Oleh karena itu untuk mengatasi kasus peningkatan yang terjadi, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.

Terkait kebijakan yang telah diterapkan tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin belum lama ini buka suara.

Baca Juga: Sinopsis Film Triple 9: Aksi Sekelompok Perampok yang Bekerja Sama dengan Polisi untuk Membobol Bank

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @Kiyai_MarufAmin, Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden Republik Indonesia itu mengatakan bahwa dirinya telah melakukan dialog dengan para tokoh agama terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang pemerintah terapkan 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Dalam dialog dengan para ulama dna tokoh agama Islam terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,” ujar Ma’ruf Amin.

Dalam dialog tersebut, Ma’ruf Amin menyampaikan salah satu alasan yang memicu angka kenaikan kasus Covid-19 masih terjadi di Indonesia.

Baca Juga: 5 Sumber Vitamin D yang Mudah Didapatkan: Mulai dari Sinar Matahari hingga Keju

Saya sampaikan bahwa pemicu tingginya kenaikan kasus Covid-19,” katanya.

Menurut Ma’ruf Amin angka kenaikan kasus aktif Covid-19 masih terjadi di Indonesia lantaran  kurang patuhnya masyarakat terhadap aturan yang telah pemerintah terapkan dalam menangani persoalan pandemi.

Berdasarkan laporan satgas antara lain karena kurang patuhnya masyarakat,” ujar Ma’ruf Amin.

Baca Juga: 5 Bek Kanan yang Bisa Gantikan Hector Bellerin di Arsenal, Mulai dari Denzel Dumfries hingga Ainsley

Dia mengatakan bahwa masyarakat kurang patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan kurangnya menjaga jarak.

Dia juga mengatakan bahwa banyak masyarakat yang belum mau untuk melakukan vaksin. Selain itu ia juga menyebut masih ditemukan masyarakat yang positif Covid-19 tetapi enggan melakukan isolasi mandiri.

Banyak juga masyarakat yang belum mau di-testing dan divaksin, serta sudah tahu dirinya positif Covid-19 tetapi enggan melakukan isolasi mandiri,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x