Oleh karena itu, kata dia, dengan alasan tersebut maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerjunkan pasukan TNI dan Polri untuk ikut menangani Covid-19 karena sudah tidak bisa dihadapi dengan penanganan biasa.
"Ini daruratnya sudah darurat militer, hanya musuhnya memang bukan militer konvensional tapi 'pasukan' tidak terlihat," katanya.
Pernyataan Muhadjir Effendy itu kemudian menuai berbagai tanggapan, salah satunya oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar.
Gus Umar pun menyinggung kelakuan menteri Jokowi tersebut, termasuk salah satu menteri yang kemarin mengaku menonton sinetron Ikatan Cinta.
“Kegilaan yg sempurna. Kmrn ada menteri ditengah pandemi nonton sinetron ikatan cinta. Skrg ditengah 1200 orang yg wafat menteri Jokowi bilang skrg spt darurat militer. Suram,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @UmarChelsea_75.
Lebih lanjut, Menko Muhadjir mengatakan apa pun istilah yang digunakan dalam menangani Covid-19, baik PPKM darurat atau bahkan PPKM super darurat, selama masyarakat tidak mau kompromi menahan diri melanggar prokes maka penanganan Covid-19 tidak akan berhasil.
"Jika tidak menyadari bahwa prokes adalah menjadi yang utama, penanganan Covid-19 ya tidak berhasil," ujarnya.***