Sebaliknya, ia mengimbau agar semua informasi tidak diterima bulat-bulat.
Ia pun meminta publik jangan mudah kaget, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi.
"Perlu dilakukan verifikasi dulu sebelum dikeluarkan ke publik," katanya.
Terhadap para abdi negara dan abdi masyarakat juga hendaknya mengedepankan rasionalitas sebelum menyebar kabar dan mengeluarkan pernyataan ke publik.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membujuk Orang yang Ragu untuk Vaksinasi? Berikut Cara yang Anda Upayakan
Yenny Wahid menyebutkan, kehebohan keluarga Tio yang kabarnya menyumbang Rp2 triliun mengingatkan pada kejadian Bruneigate yang menimpa Presiden Wahid.
Saat itu parlemen menekan keras, sehingga tim Kejaksaan Agung memverifikasi langsung ke Kesultanan Brunei, barulah akal sehat tegak kembali.
Kehebohan lainnya yang ia ungkit soal Menteri Luar Negeri (saat itu) Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara.
Cut Zahara Fona nama ibu hamil yg mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara dan diterima Malik di kediaman resmi.
Saat itu, aparat yang tidak kedepankan rasio meloloskan penipu diterima menteri utama kabinet.