Sementara itu, terkait kuota internet untuk pembelajaran daring yang sangat dibutuhkan para siswa dan guru di masa pandemi ini, Ali Zamroni berharap agar disalurkan sesuai jadwal penyaluran yang telah ditentukan Kemendikbud Ristek.
Selain itu, Kemendikbud Ristek juga perlu cermat dengan kendala-kendala di lapangan dalam penyaluran kuota gratis.
"Kuota gratis jadi kebutuhan bagi siswa dan guru di masa pandemi Covid-19. Kemarin disampaikan ada anggaran Rp2,3 triliun. Anggaran ini buat tiga bulan September-November. Mudah-mudahan bisa disalurkan sesuai dengan timeline yang sudah ditentukan. Harus pula diminimalisir salah kirim. Ada persoalan ketika siswa dikirim kuota, ada yang digunakan dan tidak. Kasus ini harus dicermati supaya tidak ada kelebihan bayar dan lain-lain," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Pada kesempatan yang sama, ia turut mengapresiasi realisasi serapan anggaran Kemendikbud-Ristek tahun 2020 yang mencapai 91 persen lebih.
Maka dari itu, ia berharap pada 2021 serapan anggaran bisa mencapai 95 persen.
"Saya mengapresiasi atas realisasi anggaran Kemendikbud 2020 sebesar 91 persen. Ini angka cukup bagus. Harapan saya tahun 2021 minimal 95 persen terserap. Ini jadi tantangan bagi Mas Menteri," ucap Ali Zamroni.***