Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilometer persegi.
Sebuah lokasi di permukaan bumi umumnya dilakukan observasi 2-4 kali per hari.
Namun, khusus wilayah yang tertutup awan, titik panas tidak dapat terdeteksi.
Baca Juga: Meski Puncaki Klasemen Liga Italia, Napoli Disebut Tak Sekuat AC Milan dan Inter Milan
Citra satelit hanya menilai anomali reflekstifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas.
Meski begitu penyebab adanya anomali tidak dapat dipastikan.
Di sisi lain, kondisi kekeringan dan hembusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung munculnya titik panas di NTT.***