PR DEPOK – Kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia beberapa waktu lalu menyebabkan pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa pesantren harus dilaksanakan dengan mengaplikasikan protokol kesehatan yang ketat.
Para santri harus dalam kondisi negatif Covid-19 dan menerapkan imbauan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan).
Hal ini kemudian menjadi inspirasi bagi Syahrozad Zalfa Nadia dan Muhammad Qaishar Fathin yang merupakan dua santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah untuk membuat robot deteksi dini penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Wanita Simpanan Putin Disebutkan dalam Pandora Papers, Rusia: Klaim Tidak Berdasar
Robot ini kemudian diberi nama ‘Amanum Cordet’ yang menjadi singkatan dari Amanatul Ummah Corona Detected.
Syahrozad, salah satu santri menerangkan bahwa Amanum Cordet sudah memakai sistem berbasis Internet of Things (IoT) dengan jaringan internet sebagai mekanisme aksesnya.
Terkait dapur pacunya, Amanum Cordet memakai Raspberry Pi3 sebagai micro controller.
Baca Juga: Cek Bansos Oktober 2021 Online di cekbansos.kemensos.go.id dan Cara Daftar PKH, Kartu Sembako
Robot ini didesain dengan memakai tiga buah sensor IR dengan rincian satu sensor untuk melakukan deteksi suhu tubuh dan dua lainnya untuk melakukan deteksi masuk dan keluarnya masyarakat pesantren.