Bos Bio Farma Sebut Pandemi Covid-19 Berkah, Said Didu: Triliunan Habis dan 100 Ribu Korban Jiwa, kok Berkah?

- 8 Oktober 2021, 06:12 WIB
Muhammad Said Didu.
Muhammad Said Didu. /YouTube Indonesia Lawyer Club

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari pernyataan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir yang menyebut pandemi Covid-19 adalah berkah.

Said Didu menyoroti pernyataan Honesti Basyir yang lebih memilih menyebut pandemi Covid-19 sebagai berkah daripada masalah.

Mendengar pernyataan ini, Said Didu heran dan mempertanyakan maksud dari ucapan Honesti Basyir.

Baca Juga: Performanya Belum Maksimal, Lionel Messi: Saya Tak Buat Kesalahan Pindah ke Sini

Pasalnya, ia bingung lantaran triliunan dana yang habis serta jatuhnya korban jiwa lebih dari 100 ribu malah disebut sebagai suatu berkah.

"Berkah? Uang habis ratusan trilyun. Korban meninggal lbh 100.000 juwa - kok berkah?" ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Sebelumnya, Bos Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memiliki sisi positif, yakni menjadi suatu berkah.

Baca Juga: Hasil Indonesia vs Taiwan: Menang Tipis, Garuda Selangkah Lagi Menuju Kualifikasi Piala Asia 2023

Ia menilai dengan adanya pandemi Covid-19, Honesti Basyir bisa melihat banyak hal yang perlu dibenahi di Bio Farma dalam rangka mendukung pemerintah menangani wabah yang hingga saat ini masih melanda Indonesia.

Menurutnya, sejak dirinya menjabat sebagai Dirut Bio Farma pada September 2019, ia langsung dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-19, yang mana hal ini membuat BUMN yang dipimpinnya harus bergerak cepat agar menjadi induk holding.

Tak hanya itu, Honesti Basyir merasa bahwa ia bisa melihat banyak kekurangan dari sisi ketahanan kesehatan Indonesia.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 7 Oktober 2021: 105.049 Positif, 102.698 Sembuh, 2.137 Meninggal

Ia bahkan menilai dengan adanya pandemi ini, terlihat bahwa kemandirian Indonesia dalam hal kesehatan masih rapuh.

Kendati demikian, Honesti mengakui bahwa permasalahan ini hampir dirasakan di seluruh negara, mengingat Covid-19 juga tak hanya mewabah di Indonesia, melainkan hampir di semua negara.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa hal yang sangat penting dilakukan agar bisa bangkit dari keterpurukan karena pandemi adalah kolaborasi.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x