Dengan demikian, Fahri Hamzah menilai penamaan jalan itu bukan dilakukan sepihak sehingga semaunya mengusulkan nama Muhammad Al Fatih.
Dia juga heran dengan sejumlah pihak yang justru menyebut argumennya sebagai bentuk dukungan terhadap tokoh Mustafa Kemal Ataturk dan dikaitkan dengan sekularisme.
"Bukan maunya kita sepihak. Jadi jangan sepihak. (Lagi ngomong gini tiba2 ada yg bilang wah pro attaturk, dulu anti sekuler, dia berubah). #JakaSembung," tuturnya.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 21 Oktober 2021: Keceplosan Elsa Soal Rendy Buat Aldebaran dan Andin Syok
Seolah tak ingin berlarut-larut, mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut meminta publik untuk menyerahkan urusan penggantian nama jalan itu kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Terlepas dari tokoh yang dipilih nantinya, ia meminta semua pihak untuk menerima dan menghormati keputusan gubernur.
"JADI KITA TUTUP SOAL NAMA JALAN RAYA. Percayakan pak Gubernur untuk nego. Apapun keputusan kita ikut aja," kata Fahri Hamzah menutup pernyataan.
Diketahui sebelumnya, rencana penggantian nama jalan di DKI Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Ataturk ramai diperbincangkan publik.