Tere Liye kemudian menyinggung mengenai tindaklanjut dari laporannya terhadap e-book ilegal yang belum ada perkembangan.
Menurut Tere Liye bila ebook tersebut legal seperti Google Play Books, pada akhirnya PPN 10 persen akan dipakai untuk menggaji pihak terkait.
“Hancur lebur pola pikir pejabat di negeri ini. Dan saat mereka asyik berdandan norak begini, ijinkan saya bertanya: Kapan kamu mau follow up soal laporan ebook ilegal Tere Liye? Bertahun2 kamu cuma cengengesan. Lantas saat ceramah, seminar, kamu gaya sekali bilang sok melindungi hak cipta. Kamu tahu tidak ebook itu kalau legal, kayak Google Play Books, bayar PPN 10%, buat gaji kamu. Eeeh, tere liye lapor ebook ilegal, follow up-nya zonk! Padahal itu ebook ilegal kagak bayar pajak, cuy. Norak.,” ujarnya.
Seharusnya pihak terkait disebut Tere Liye tidak bergaya untuk hal yang tidak penting dan justru lupa akan hal yang penting.
View this post on Instagram
“Atau, coba kamu cek deh penjara2 koruptor, nanti kaget lihat mereka bawa HP, fasilitas, sel mewah, dll. Hal2 nggak penting kamu begaya. Hal2 penting mendadak lupa. Norak,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebelumnya petugas Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) dengan bergaya ala pink soldier di serial Squid Game.***