Geram Seorang Netizen Doakan Aceh Kembali Dilanda Tsunami usai Heboh Penganiayaan Anjing, dr. Eva: Kejaar!

- 25 Oktober 2021, 08:09 WIB
Dr. Eva Chaniago.
Dr. Eva Chaniago. /Instagram @sridianachaniago

PR DEPOK - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago, mengomentari pernyataan seorang pengguna akun Twitter yang diduga mendoakan Aceh kembali diterpa tsunami.

dr. Eva menyoroti tindakan akun dengan nama Chandra Kusuma Farhan yang melontarkan harapan agar Provinsi Aceh dilanda bencana tsunami.

Sang pemilik akun yang diduga mendoakan Aceh kembali disapu tsunami disebut-sebut ketakutan usai mendapat banyak kritik dari netizen.

Baca Juga: Valentino Rossi Beri Helm Spesialnya kepada Para Penggemar sebagai Kado Perpisahan, Mengharukan!

Akun tersebut bahkan sampai berganti-ganti nama, id, hingga foto profil agar tak lagi dikenali.

Menanggapi hal ini, dr. Eva mendukung agar pemilik akun dengan nama pengguna @pendakilugu itu terus dikejar.

"Kejaaar," ujar sang dokter singkat, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @__Sridiana_3va.

Cuitan dr. Eva.
Cuitan dr. Eva. Tangkap layar Twitter @__Sridiana_3va

Baca Juga: Sebut Ucapan Menag Yaqut 'Kemenag untuk NU' Narasi Radikal, Haedar Nashir: Ironi Bernegara yang Berlawan Arus

Untuk diketahui, sebelumnya akun @pendakilugu itu menuliskan cuitan yang merespons insiden dugaan pengaiayaan terhadap seekor anjing yang terjadi di Aceh.

Akun tersebut lantas menyinggung soal sebutan Serambi Mekah yang disematkan pada provinsi tersebut.

Ia pun melontarkan harapan agar Aceh kembali dilanda tsunami, seperti yang terjadi pada tahun 2004 silam.

Baca Juga: Banyak Kejanggalan di Awal, Korban Pinjaman Online Bahkan Mengaku Diancam akan Dihabisi Sekeluarga

"Mengedepankan agama hingga disebut Serambi Mekah tapi akhlak gak ada, manusianya kejam, bringas, brutal. Semoga sunami terjadi lagi di provinsi ini. Amin," demikian isi cuitan akun tersebut.

Sesaat setelah melontarkan cuitan tersebut, ia terpanta beberapa kali mengganti nama akun hingga nama pengguna.

Sementara itu, kejadian dugaan penganiayaan anjing di Aceh sendiri terjadi saat binatang peliharaan seorang warga itu memasuki area wisata halal.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ed Sheeran Sampaikan Pesan untuk Penggemar

Kabarnya, anjing ini diusir agar tak berada di sana dengan cara yang dinilai kasar.

Hingga akhirnya, anjing yang bernama Canon itu dinyatakan tewas.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani, sendiri membantah bahwa pihaknya menyiksa anjing tersebut.

Baca Juga: Head to Head PSIS vs Persib Jadi Persaingan Papan Atas Klasemen

Ia menuturkan bahwa Canon mati karena stres setelah dibawa dan diamankan oleh anggota Satpol PP.

"Tak ada penyiksaan, anjing itu diduga mati karena stres seusai diamankan anggota saat akan dibawa ke daratan," tuturnya.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x