Kemenkes Ungkap Kemungkinan Munculnya Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

- 26 Oktober 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/

PR DEPOK – Belum lama ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut Indonesia berisiko diterpa gelombang ketiga Covid-19 meski belum diketahui waktu pastinya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa gelombang ketiga Covid-19 niscaya pasti terjadi.

Pernyataan ini dilontarkan Nadia dalam acara dialog virtual bertajuk ‘Vaksin Untuk Semua Umur’ yang ditayangkan di kanal YouTube FMB91D_IKP.

Baca Juga: PSI Sampaikan Maaf Usai 35 Warga Koja Keracunan Nasi Kotak, Christ: Akhirnya Bocah-bocah Tahu Minta Maaf Juga

“Kita tahu bahwa gelombang ketiga sebuah keniscayaan ya pasti terjadi. Kenapa? Karena banyak negara yang saat ini sudah mengalami, padahal cakupan vaksinasi tinggi dan tingkat protokol kesehatan sudah baik,” kata Nadia.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk menghadapi gelombang ke-3 Covid-19?

Baca Juga: Muncul Varian Delta Baru, Pakar Duga Varian Delta AY.4.2 Lebih Cepat Menular

Menurut dokter Samuel, gelombang ketiga bisa berpotensi terjadi disebabkan beberapa hal seperti kasus yang masih ada, protokol kesehatan (prokes) yang longgar, mobilitas meningkat, dan cakupan vaksinasi yang belum mencapai target.

Dokter Samuel mengatakan beberapa negara lain memang mengalami kenaikan kasus, tetapi kita tidak bisa aman sendirian jika negara kasusnya masih naik.

Jika kita menilik negara lain, saat ini beberapa negara sedang mengalami lonjakan kasus. Bertolak belakang dengan kita yang saat ini sudah mulai melandai. Namun, kita harus tetap waspada. Kita tidak bisa aman sendirian bila negara lain masih melonjak,” kata dokter Samuel melalui akun Instagram @doktersam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Jokowi Pilih Ahok Jadi Calon Kepala Ibu Kota Baru, Christ Wamea: Dia Orang Tak Berkualitas, Tak Punya Prestasi

Meskipun bisa terjadi, dokter Samuel menyebut masih ada upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi keparahan lonjakannya.

Bagaimana caranya? Kita semua sudah tahu, yaitu dgn protokol kesehatan yg ketat. Persoalannya, saat ini prokes kita banyak yang mulai longgar,” tuturnya.

Sementara itu terkait dengan liburan, dokter Samuel mengatakan boleh-boleh saja asal prokes tetap dijaga.

Boleh-boleh saja. Asal protokol kesehatannya tetap dijaga. Tetap pakai masker dan jaga jarak. Usahakan berlibur dengan keluarga yang tinggal serumah dengan kita,” tuturnya.

Baca Juga: Bocoran Dokumen Rahasia Ungkap Inggris Bersiap Terapkan Rencana B untuk Tangani Covid-19

Akan tetapi, dokter Samuel menyebut pemerintah harus melaksanakan deteksi kasus secara cepat agar penularan tidak semakin meluas.

Jika diprediksi, gelombang ketiga disebut dokter Samuel tidak akan seburuk bulan Juli lalu.

Hal ini karena tertolong berkat vaksinasi serta belum diketahuinya ada varian baru yang lebih buruk dari varian Delta,” ujarnya.

Vaksinasi diungkapkan dokter Samuel mampu menurunkan jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan mengurangi jumlah kematian bila dikomparasikan dengan lonjakan bulan Juli lalu.

Baca Juga: Terjatuh dan Turut Menyeret Danilo Petrucci, Joan Mir Mengakui Kesalahannya

Kita boleh lihat tetangga kita Singapura. Meski kasusnya melonjak, namun jumlah yang masuk rumah sakit serta kasus meninggal cukup rendah,” ujarnya.

Maka dari itu, dokter Samuel mengatakan bahwa vaksinasi harus terus digalakkan.

Untuk itu kita perlu menggiatkan vaksinasi. Bagi kamu yang belum divaksinasi, yuk segera vaksin!,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah