PR DEPOK – Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu terus memberikan kritik terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Said Didu pun membandingkan era Pemerintahan Presiden ke-2 Soeharto yakni orde baru dan era Presiden Jokowi saat ini.
Said Didu mengatakan dahulu orde baru jatuh karena adanya tudingan rezim KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Sementara sekarang, lanjutnya, yang terjadi adalah rezim KODOK.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 30 Oktober 2021: Irvan Makin Nekat Lancarkan Aksi Teror, Andin Tak Peduli
Istilah KODOK tersebut dilontarkan Said Didu sebagai singkatan dari korupsi, oligarki, dinasti, otoritarian, dan koncoisme.
“Dulu orde baru jatuh karena tuduhan rezim KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) - sepertinya sekarang yg terjadi adalah rezim KODOK (Korupsi, Oligarksi, Dinasti, Otoritarian, dan Koncoisme),” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @msaid_didu.
Said Didu juga kerap mengingatkan masyarakat Indonesia untuk bersiap menerima warisan dari pemerintahan sekarang.
Ia menyebutkan 10 warisan yang akan ditinggalkan oleh pemerintahan saat ini, mulai dari utang hingga dinasti kekuasaan dan oligarki.