Soroti Kesungguhan Oposisi di Senayan, Fahri Hamzah: Wakil Rakyat adalah Petugas Rakyat Bukan Partai

- 19 November 2021, 08:17 WIB
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. /Instagram @fahrihamzah/
 
PR DEPOK - Politis partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah, kini tengah menyoroti kesungguhan oposisi di gedung Senayan alias DPR RI.
 
Dikatakannya, wakil rakyat adalah petugas rakyat bukan petugas partai. Hal itu, kata dia, sesuai dengan konsep daulat rakyat di dalam negara demokrasi. 
 
"Saya katakan bahwa wakil rakyat adalah petugas rakyat bukan petugas partai. Ini sesuai dengan konsep daulat rakyat versus daulat partai atau daulat tuanku. Ini negara demokrasi bukan negara otoriter," kata Fahri Hamzah, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagramnya @fahrihamzah.
 
 
Menurutnya, ketika negara memberikan bintang jasa kepada Fadli Zon atas jasa-jasanya (disebut dalam Kepres), artinya negara menghargai perannya sebagai kritikus dan anggota DPR RI yang memang itulah tugasnya, tuturnya.
 
"Negara dan pak Jokowi menganggap itu baik kenapa kalian tidak?. Aku tidak membela individu tapi membela peran-peran yang ditugaskan dalam negara," tegas Fahri Hamzah.
 
Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa Partai politik (Parpol) tugasnya mencalonkan pejabat publik bukan memilikinya. Jadi sejauh dia tidak melanggar hukum maka ia tak bisa dijatuhkan, tegasnya lagi.
 
"Rakyat mau wakilnya bebas merdeka menyuarakan kata-kata hati mereka," tandas Fahri Hamzah.
 
Di dunia ini, lanjutnya lagi, semakin dinamis parlemennya, maka eksekutif makin sehat. Dan, sebaliknya, semakin melempem parlemennya eksekutif makin tidak sehat. Ini hukum tak tertulis, terangnya.
 
Berikut ini disampaikan Fahri Hamzah, tentang cara kerja investigasi DPR, yakni:
 
 
1. Sidak ke TKP.
 
2. Putuskan sikap resmi.
 
3. Buka layanan pengaduan terbuka.
 
4. Berjuang melalui media.
 
5. Ajukan pertanyaan di komisi terkait.
 
6. Galang penggunaan hak2 dewan .
 
7. Bila perlu bikin angket.
 
8. Bikin hak menyatakan pendapat.
 
"Berani gak lo ?," tanya Fahri Hamzah.
 
"Masalahnya saya tau mereka gak bakalan berani. Ekornya dipegang orang," ucap dia. 
 
Dia menambahkan, bahwa sistem negara kita sudah mengatur bahwa kalau ada kecemasan umum tentang negara, maka yang kebal-kebal, punya inunitas dan fasilitas maju ke depan. 
 
"Mereka ini tidak mudah ditaklukkan oleh marabahaya politik karena kebal. Jalurnya resmi. Lah kita ini jalur gak jelas," ujar Fahri Hamzah.
 
 
"Rakyat kan sudah tugaskan kalian untuk hajar kejahatan dalam negara ya hajar dong. Jangan cuman ngomel. Kalau rakyat yg ngomel wajar". 
 
"Tapi kan bisa kena ITE sementara kalian kebal. Nah kekebalan kalian jangan dipakai ngomel. Panggil, investigasi, bongkar! BERANI GAK?"
 
"Bukannya memakai kekebalan untuk menaklukkan kejahatan negara malah dipakai pencitraan doang. Abis itu ikut ngomel teriak-teriak kesannya merakyat," tutur Fahri Hamzah. 
 
Padahal lanjutnya, mereka lari dari tugas utama untuk melindungi rakyatnya. Meskipun kekebalan itu sangat berarti, pungkasnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @Fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah