PPKM Jawa-Bali Kembali Diperpanjang, Luhut Binsar Panjaitan: Hati-hati terhadap Indikasi Adanya Kenaikan Kasus

- 30 November 2021, 11:45 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram @luhut.panjaitan

PR DEPOK – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang oleh pemerintah.

Perihal waktunya, pemerintah memperpanjang PPKM Jawa-Bali selama dua minggu, hingga 13 Desember 2021 meskipun kasus Covid-19 cenderung sudah terkendali.

"Penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 30 November 2021.

Baca Juga: Jokowi Minta Revisi UU Cipta Kerja Sesuai Putusan MK, Mardani Ali: Harus Perhatikan Asas Partisipasi Publik

Hal tersebut berdasarkan data jumlah kasus Covid-19 yang telah terkendali dengan kasus konfirmasi yang cukup rendah.

Meskipun kasus Covid-19 di Jawa-Bali sudah terkendali, Luhut Panjaitan menuturkan jika saat ini terjadi penambahan nilai Rt (penambahan kasus aktif nasional).

Hasil asesmen pada 27 November 2021, diketahui bahwa ada 23 kabupaten/kota yang tengah memasuki PPKM level 2 dan 8 kabupaten/kota telah masuk PPKM level 1.

Baca Juga: CDC Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Booster Menyusul Kekhawatiran Meningkatnya Varian Omicron

Berdasarkan asesmen dari WHO, 10 kabupaten/kota yang masuk kembali ke PPKM level 2 berada di wilayah Jabodetabek karena terjadi penurunan tracing.

Tak hanya itu, Luhut Panjaitan juga mewaspadai terhadap beberapa negara yang terdapat Covid-19 varian baru Omicron seperti di Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hong Kong.

Berkaitan dengan hal itu, pemerintah sudah mengambil langkah kebijakan dalam rangka mencegah masuknya Covid-19 varian baru Omicron dan mengevaluasi setiap kebijakan yang telah dibuat.

Baca Juga: Lesti Kejora Tetap Jalani Aktivitas seperti Biasa Meski Sedang Hamil, Rizky Billar: Hebat Ga Ada Capeknya

Luhut Panjaitan menjelaskan jika menurut hasil survei Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat, menunjukan bahwa kedua hal tersebut sudah mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dan mendekati periode libur Idul Fitri 2021.

"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," tutur Luhut Panjaitan.

Kini Luhut Panjaitan mewaspadai aktivitas masyarakat dengan mengajurkan seluruh masyarakat taat protokol kesehatan dan 3T.

Baca Juga: Tidak Percaya Kerja Keras, 3 Zodiak Ini Selalu Inginkan Sesuatu dengan Mudah

"Saat ini, jumlah testing dan tracing kita pun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan November tahun lalu. Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan," kata Luhut Panjaitan.

Luhut Panjaitan juga mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik seraya menganjurkan masyarakat memaksimalkan penggunaan PeduliLindungi guna mencegah penularan Covid-19.

"Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x