Network
PR DEPOK - Kementerian Sosial (Kemsos) terus melakukan upaya pemutakhiran data guna meningkatan kualitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, mengatakan bahwa proses pembaruan data akan dilakukan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, kata Risma (sapaan Tri Rismaharini-red), tugas pemutakhiran data tidak hanya menjadi tugas Kemensos, melainkan berbagai stakeholder lain.
Risma juga menyampaikan terdapat 6 metode dalam pemutakhiran data kemiskinan (DTKS) yang dilakukan oleh pihaknya.
Berikut ini 6 metode tersebut, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram @tri_rismahari_kemensos pada Sabtu 4 Desember 2021, yaitu:
1. Usulan daerah, yakni usulan dari pemerintah daerah yang memuat dinamika data kependudukan terkait warga yang meninggal, pindah alamat atau pindah segmen.
2. Fitur usul-sanggah aplikasi cek bansos. Melalui fitur ini, masyarakat berkesempatan mendaftarkan maupun menyanggah.
Adapun sanggahan tersebut, baik untuk diri sendiri maupun orang lain untuk mendapatkan bantuan sosial.
3. Data bencana, membuka peluang untuk menambah jumlah orang miskin, sehingga perlu diusulkan pada data kemiskinan.
4. Hasil pengecekan lapangan berdasarkan berita media, kemudian Kemensos melakukan verifikasi lapangan.
Bila terbukti memenuhi persyaratan, maka bisa dimasukkan kedalam data penerima bantuan. Sebaliknya jika tidak tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan.
Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Bagi-bagi Uang Dolar ke Karyawannya, Yuk Intip Keseruannya!
5. Hasil berifikasi pejuang muda, bahwa Kemensoss melalui sumber daya pejuang muda yang bertugas di daerah melakukan verifikasi data penerima bansos.
6. Hasil dari geo tangging data spasial dari citra satelit. Dengan teknologi geo tangging, data spasial dari citra satelit dapat di foto tampak depan dari rumah penerima bansos.
Namun sementara ini, sistem atau teknologi geo tangging tersebut masih berjalan di wilayah perkotaan. ***
