Bandara Abdulrachman Saleh dan Bandara Juanda Dipastikan Kembali Beroperasi Usai Gunung Semeru Alami Erupsi

- 5 Desember 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi bandara.
Ilustrasi bandara. /Pixabay

PR DEPOK - Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang serta Bandar Udara Internasional Juanda di Surabaya pasca-erupsi Gunung Semeru dipastikan dapat beroperasi dengan normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandar Udara.

“Kami akan terus memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru. Untuk penerbangan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, hingga saat ini tetap berjalan normal,” ujar Novie seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Dortmund vs Bayern: Lewandowski sang Penyelamat, Meski Sempat Terkalahkan Lebih Dulu

Berdasarkan hasil monitoring pada ASTHAM Perum LPPNPI yang bersumber dari VAAC Darwin yang terbit jam 9.40 UTC (16.40 WIB), diinformasikan bahwa sebaran abu vulkanik Gunung Semeru mengarah ke barat daya dengan kecepatan 50 knot.

“Tidak terdapat bandara dan ATS route yang terdampak Volcano Ash (VA). Bandara di Malang berjarak 9 NM dari area VA. saat ini, operasional tetap berjalan normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya dan seluruh pemangku kepentingan penerbangan diimbau untuk terus memantau dan memonitor informasi terkini, serta memastikan atas keselamatan dan keamanan penerbangan pasca-erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Minggu, 5 Desember 2021: Taurus akan Ada Masalah Soal Uang

“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang dapat berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” katanya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x