Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa isi surat tersebut dinilai terlalu runut dan bahasa yang terkandung terlalu berbahasa hukum. Selain itu, ia merasa janggal karena dalam surat tersebut, ibunda Novia Widyasari sampai mengerti untuk menolak autopsi luar dan dalam.
"ini terlalu runut, terlalu berbahasa hukum, dan sampai mengerti menolak autopsi luar dan autopsi dalam.," katanya lagi.
Ia juga mengaku sangat sedih karena kasus tersebut sungguh merenyuh hati.
"kasus yg sungguh merenyuh hati.," ujarnya mengakhiri cuitan.
Dalam cuitan selanjutnya, ia mempertanyakan apakah kematian yang dialami seperti Novia Widyasari dapat dikatakan sebagai kematian yang wajar.
"kalau kita punya anak perempuan, dipacari, tdk dinikahi, dihamili, dipaksa aborsi, sampai jatuh depresi sampai akhirnya bunuh diri. apakah kita akan mau bilang kematian anak perempuan kita kematian yg wajar?," tulisnya lagi.***