PR DEPOK – Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru bertambah setelah tim pencarian menemukan 43 korban meninggal.
Menurut tim pencarian, 43 korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru ditemukan saat tim melakukan pembersihan.
Adapun tim pencarian diketahui menemukan 43 korban meninggal di hari kelima sejak erupsi Gunung Semeru.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari BNPB, tim pencarian juga ditugaskan melakukan pembersihan sejak pukul 5.00 WIB.
Kegiatan pembersihan yang dilakukan tim pencarian tersebut pada beberapa titik lokasi bencana erupsi.
Seperti halnya di Curah Bobokan ,Kajar Kuning, Tambang Satuhan, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.
Diketahui, kegiatan pembersihan itu sempat terhambat karena awan hitam terpantau di Wilayah Curah Bobokan.
Tim pencarian juga mencatat sekira 104 warga mengalami luka-luka akibat erupsi gunung berapi. Sementara, 32 warga mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang.
Akibat Erupsi Gunung Semeru itu telah membuat warga mengungsi dari rumahnya. Tercatat, 21 lokasi pengungsian telah disediakan petugas untuk korban bencana vulkanik itu.
Dilaporkan, sekira 32 fasilitas mengalami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi di Lumajang tersebut.
Adapun hewan ternak yang mati juga menjadi kerugian material yang diakibatkan erupsi Gunung Semeru.
Beberapa hewan ternak yang mati diantaranya; Sapi sebanyak 764 ekor, Domba 648 ekor dan unggas sekira 1.578 ekor.
Diketahui bersama, Gunung Semeru mulai bererupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 silam pada sore hari.
Gunung Semeru pada mulanya mengeluarkan awan guguran yang menyelimuti langit sekitar wilayah Lumajang.***