Heboh Guru Pesantren Lakukan Pemerkosaan ke Santri, Roy Murtadho Beri Pandangan Begini

- 12 Desember 2021, 09:33 WIB
Akademisi Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor, Roy Murtadho.
Akademisi Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor, Roy Murtadho. /Twitter.com/@MurtadhoRoy.

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Dipenjara karena Bersikap Sopan, Yunarto Wijaya Beri Sindiran Keras

Roy Murtadho melanjutkan, apabila seorang ulama atau ustaz terbukti mengajarkan yang benar, bertindak benar, dan bersikap konsisten dalam jalan tersebut, maka boleh diikuti.

Kalo tdk, ya tdk harus diikuti. Jadi taat pada guru itu bersyarat. Kalo taat pada Allah & Rasulnya, ya kita ikuti. Kalo enggak, ya kita kritik/lawan,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menilai keberagamaan di Indonesia memang tidak mendorong terjadinya transformasi sosial. Sebaliknya, lanjut dia, justru menghambat.

Msh mengandaikan adanya entitas yg suprahistori, nggak bisa salah. Cara mikir begini ini, bengkok dan berbahaya,” kata dia.

Baca Juga: Soal Tawaran Jokowi Bakal Berikan Lahan Terlantar, Christ Wamea: Bapak ini Tuan Tanah Sekarang

Maka dari itu, gagasan kesetaraan gender, berpikir kritis, dan mempertanyakan gejala-gejala sosial di sekitar harus diajarkan ke anak-anak pesantren atau siswa-siswa di sekolah.

Sekali lagi, kalo sj anak2 itu sejak awal dibekali perangkat berpikir kritis mereka akan sadar ada yg tdk beres,” jelasnya.

Tak kalah penting, menurutnya, jika hendak menitipkan anak ke pesantren, alangkah baiknya pihak orang tua mengecek terlebih dulu sanad keilmuan dan integritas moral para ustaznya.

Apakah dari sanad ulama yg jelas, atau tdk dst. Kalo meragukan, lebih baik anak tdk dilepas di pesantren atau sekolah berasrama,” tutur Roy Murtadho.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @MurtadhoRoy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah