Faktanya, narasi tersebut adalah bukan kejadian yang sebenarnya. Hal ini terdapat dalam video utuhnya yang ada di kanal youtube televisi nasional tersebut.
Demi memutus rantai disinformasi mengenai pasien virus corona di Semarang, pihak Dinas Kesehatan Jawa Tengah dalam akun Twitternya @dinkesjateng juga menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan sebuah adegan rekaan.
"Terkait dengan pemberitaan yang beredar saat ini, yang menyatakan bahwa rumah sakit dr. Kariadi Semarang menerima pasien 4 positif corona virus dan 1 pasien meninggal, saya menyatakan bahwa berita itu adalah berita yang tidak benar," ujar Kabid Pelayanan Medik RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. N. Baskoro Nurdopo, Sp. Rad (K).
Baca Juga: Isyana dan Rayhan Menikah, Ridwan Kamil Jadi Saksinya
Menurut penjelasannya, berita yang disebarluaskan di media sosial itu merupakan sebuah berita simulasi adanya pasien suspect corona di Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang yang dibuat pada Kamis, 30 Januari 2020.
"Kita kerja sama dengan dinas kesehatan, dengan masyarakat sekitar, dan itu adalah berita yang dimuat di Kompas TV. Tetapi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab (malah) dipotong, sehingga informasi yang disampaikan adalah informasi yang tidak valid," lanjut dr. Baskoro menegaskan.
Baca Juga: Warga Resah, Puluhan Miras Kembali diamankan Polsek Sukmajaya Depok
Pihak Dinas Kesehatan Jawa Tengah juga menjelaskan bahwa tujuan dari adanya simulasi ini adalah untuk memperkirakan dampak dari sebuah keputusan yang akan diambil nantinya mana kala kejadian serupa benar-benar terjadi secara nyata.
Simulasi juga dipakai sebagai alternatif terhadap kebijakan operasional yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan juga merupakan sarana pembelajaran untuk menghubungkan stakeholder.
Simulasi ini akan memudahkan tindakan pengontrolan dan mengetahui mana tindakan yang benar dan mana yang salah.