PR DEPOK - Pengamat politik, Hendri Satrio menanggapi terkait meleburnya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang bergabung dengan BRIN.
Adapun kebijakan Lembaga Eijkman bergabung dengan BRIN tersebut menuai kontroversi, lantaran para periset dan peneliti tidak tetap di Lembaga Eijkman tersebut terpaksa harus berhenti dan kehilangan pekerjaan.
Menurut Hendri, bila Kepala BRIN cerdas, maka seharusnya sudah menyiapkan langkah agar para periset dan peneliti Lembaga Eijkman yang berhenti tersebut bisa kembali mendapat pekerjaan di BRIN.
Baca Juga: Sebut Terjadi PHK Usai Lembaga Eijkman Gabung BRIN, Said Didu ke Menko Perekonomian: Adilkah?
Akan tetapi, Hendri mengatakan bahwa Kepala BRIN ternyata hanya begitu saja, dan tak ada inovasinya.
"Bila Kepala BRIN beneran cerdas maka dirinya sudah menyiapkan langkah-langkah agar para periset dan peneliti yang terpaksa berhenti itu bisa tetap bekerja di lembaga yang dirinya pimpin, tapi ternyata segitu doang, Inovasinya Nol. Demikian pendapat disampaikan. #Hensat," ujar Hendri Satrio, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @satriohendri.
Kabar embaga Eijkman melebur ke BRIN juga disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, periode 2014-2021, Amin Soebandrio.
Amin menyampaikan telah menyerahkan pengelolaan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN, Wien Kusharyoto.