Serta untuk aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19.
Berkaca dari negara lain, Nadia juga menyebut jangan sampai Indonesia menjadi seperti India yang mana peningkatan kasus Omicron kian tinggi.
"Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, yang mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6.000-an menjadi 90.000-an kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari," ucap Siti Nadia Tarmizi.
Kemenkes juga menyampaikan kasus Omicron di Indonesia kini 414 orang, di mana 31 orang di antaranya berasal dari kasus transmisi lokal.
Sedangkan sisanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," ungkap Siti Nadia Tarmizi.***