Pemerintah Arab Saudi Perpanjang Penutupan Layanan Umrah dan Haji hingga Satu Tahun

- 6 Maret 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi umrah. /PIKIRAN RAKYAT
Ilustrasi umrah. /PIKIRAN RAKYAT /

PIKIRAN RAKYAT – Sebelumnya pelayanan umrah untuk warga negara asing (WNA) direncanakan kembali dibuka pada 14 Maret 2020 mendatang oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun laporan terbaru menyebutkan pihak Kerajaan akan menambahkan durasinya.

Kabar tersebut disampaikan langsung Pemerintah Arab Saudi pada Rabu, 4 Maret 2020 kemarin.

Penutupan sementara layanan umrah yang dilakukan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi disinyalir karena ditemukannya dua warga Arab Saudi yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Asia News Channel, kabarnya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menambah durasi penutupan layana umrah tak tanggung-tanggung hingga setahun lamanya.

Baca Juga: Jabar Saber Hoax Terima 867 Aduan, 326 Diantaranya Tentang Virus Corona 

Namun, menurut salah satu pejabat Arab Saudi mengatakan, kebijakan penundaan tersebut masih bersifat temporer.

“Kebijakan ini berlaku untuk penduduk asli Arab Saudi maupun warga asing yang berencana datang,” ujar Pemerintah Arab Saudi.

Untuk diketahui, keputusan memperpanjang penundaan ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona yang terjadi di negaranya semakin meluas.

Sebelumnya telah diwartawakan, salah seorang penduduk Arab Saudi telah dinyatakan positif corona setelah diketahui orang tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Iran.

Baca Juga: Harry Maguire Diragukan Tampil di Derby Manchester Akhir Pekan Ini 

Diketahui bahwa Iran merupakan negara asal Timur Tengah terbesar yang telah mengonfirmasi memiliki jumlah kasus virus Corona.

Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, sebelum pria tersebut kembali ke Arab Saudi diketahui dirinya memilih melalui Bahrain dan pada saat diperiksa di perbatasan dirinya mencoba menyembunyikan bahwa dirinya memiliki riwayat perjalanan dari Iran.

“Ini adalah langkah pencegahan besar yang tentunya akan memiliki konsekuensi ekonomi,” kata analis di American Enterprise Institute, Karen Young.

Dengan adanya penundaan layanan umrah selama satu tahun tersebut sangat berdampak besar bagi perekonomian Arab Saudi karena diketahui pendapatan terbesar Arab Saudi saat ini berasal dari umrah dan haji. Yang mana sebelumnya telah merubah dari minyak bumi sebagai kiblat pendapatan negara.

Baca Juga: Jabar Sediakan Aplikasi Sapa Warga Tingkatkan Pemahaman dan Cegah Hoax Virus Corona 

“Ini akan menjadi kemunduran besar jika kemajuan reformasi ekonominya dihapus,” ujar Young.

Belum diperoleh kepastian kebijakan Pemerintah Arab Saudi untuk layanan ibadah haji 2020 yang diketahui rangkaian prosesnya dilaksanakan pada Juli mendatang.

Di tengah wabah virus Corona yang semakin meluas, untuk penyelengaraan ibadah tahun ini dipastikan akan menjadi masa terberat agar wabah ini tidak menyebar dengan cepat akibat adanya pertemuan massa dengan jumlah yang banyak di satu lokasi.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah