PR DEPOK - Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19, apalagi kini ada virus Covid-19 varian baru yakni varian Omicron yang telah masuk ke dalam negeri.
Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Pasalnya, membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur membutuhkan keseriusan dan anggaran yang cukup besar.
Menurut ekonom senior, Emil Salim, Indonesia saat ini masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19, dan semua unsur pemerintahan harus fokus pada penanganan pandemi Covid-19.
Emil Salim menegaskan agar pemerintah tidak fokus pada hal lain, selain pandemi Covid-19, termasuk soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Adapun hal ini turut ditanggapi oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Menurutnya, negara lain seperti Myanmar dan Malaysia juga telah memindahkan Ibu Kota Negaranya.
Akan tetapi, ia menjelaskan Myanmar dan Malaysia memindahkan Ibu Kota Negaranya tidak pada masa pandemi Covid-19, dan dinilai telah gagal.
"Mynmar&Malaysia sudah pindahkan Ibukotanya, tapi tidak pd masa pandhemi, itupun dinilai gagal," ujar Hidayat Nur Wahid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @hnurwahid.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa yang terjadi di Indonesia yakni di saat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, justru memaksakan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Band Nidji untuk Uji Coba Sound di JIS, Warganet : Kok Ngakak Yah
Hidayat menegaskan bahwa banyak pakar yang menolak IKN baru, karena tidak prioritas dan persiapannya juga bermasalah. Ia tegas menolak IKN baru.
"Indonesia?Di saat Pandhemi masih berlangsung, malah ngotot bikin IKN baru. Banyak Pakar menolak. Krn Tak Prioritas, Penyiapannya Jg Bermasalah. #TolakIbukotaBaru," kata Hidayat Nur Wahid.
Diketahui, Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia akan dipindahkan, yang saat ini DKI Jakarta, lalu akan berganti setelah dibangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.***