Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa impor justru akan menguntungkan negara lain.
Menurutnya, jika Indonesia terus menerus melakukan impor, justru negara lain yang akan mendapat untung, dengan banyaknya lapangan kerja yang terbuka di sana.
"Apakah ini mau kita teruskan impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain. Padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw material-nya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME, hampir mirip dengan elpiji," katanya menerangkan.
Keluhan Jokowi terkait aktivitas impor Indonesia yang begitu besar ini mendapat tanggapan dari politikus Partai Demokrat, Yan Harahap.
Yan Harahap menanggapi pernyataan Jokowi ini dengan sindiran.
Ia menanyakan sosok presiden yang menjabat ketika Indonesia sering melakukan impor.
"Siapa sih Presidennya?" ujar Yan Harahap menyindir, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.