Anies Baswedan dan sejumlah ahli kesehatan masyarakat Indonesia mencurigai adanya kasus terinfeksi dan kematian yang disebabkan oleh virus corona tetapi tidak tercatat oleh pemerintah.
"Ini (tingginya angka pemakaman) sangat mengganggu," kata Anies Baswedan.
"Saya berjuang menemukan penyebab lain (dari banyaknya jumlah kematian) selain karena Covid-19 yang tidak dilaporkan," tutur dia.
Baca Juga: Cek Fakta: Warga Buang Uang karena Tak Berguna di Tengah Pandemi Corona, Simak Faktanya
Selagi Anies Baswedan merasa janggal dengan banyaknya angka pemakaman di Jakarta, Kementerian Kesehatan dan juru bicara Presiden Joko Widodo justru bungkam ketika diminta memberikan tanggapan atas kejanggalan tersebut.
Pemerintah bersuara, tetapi data menunjukkan dengan jelas bahwa faktanya di tengah pandemi virus corona terdapat lebih dari 4.000 pemakaman di Jakarta saja.
Maret 2020, tidak ada wabah mematikan lain yang menjadi alasan kematian terbesar di Jakarta selain virus corona, bahkan tidak ada bencana alam yang menyebabkan tewasnya ribuan orang itu.
Tanggapan Istana terhadap pandemi virus corona begitu minim. Dari 260 juta penduduk, hanya 7.621 orang yang telah menjalani tes virus corona.
Hingga Jumat 3 April 2020, Indonesia mengaku telah mencatat adanya 1.986 kasus positif virus corona dengan total kematian 181 orang.
Data kematian akibat virus corona di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia, setelah Tiongkok yang mengonfirmasi lebih dari 70.000 kasus positif virus corona.