Network
PR DEPOK – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian baru Covid-19, Omicron telah menelan lima korban jiwa di Indonesia.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 31 Januari 2022 Menkes Budi mengatakan bahwa pada kelima korban tersebut dipastikan 60 persennya belum divaksin secara lengkap.
Budi menerangkan bahwa kasus Omicron yang menjalar ke masyarakat Indonesia hanya diwarnai gejala sedang, berat dan membutuhkan oksigen saja.
Dia mengatakan bahwa yang menjadi korban pun didominasi oleh masyarakat lansia dan beberapa anak-anak.
“Kebanyakan dari mereka lansia, dan kita identifikasi cukup mengejutkan jumlahnya yang anak-anak,” ujar Budi.
Oleh sebab itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa program vaksinasi begitu vital di masyarakat.
Dia pun meminta bahwa lansia dan anak-anak harus diprioritaskan sebagai penerima vaksinasinya nantinya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Targetkan 36 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2022, Ungkap Harapan Soal Destinasi
“Lindungi mereka, kewajiban kita untuk melindungi orang yang belum divaksinasi agar segera divaksinasi terutama lansia dan anak-anak. Tolong prioritas berikan vaksinasi ke yang belum menerima vaksinasi terutama lansia dan anak-anak,” katanya.
Di lain sisi, Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakt yang memiliki gejala Covid-19 harus secepat mungkin melakukan pemeriksaan.
Hal itu harus dilakukan lantaran menurutnya pada varian baru, Omicron biasanya hanya memiliki gejala ringan saja.
Baca Juga: Satgas Pangan Imbau Seluruh Ritel Jual Minyak Goreng dengan HET Rp14 Ribu per 1 Febuari 2022
“walaupun gejala yang ditunjukkan umumnya ringan, tapi risiko untuk sakit berat bahkan kematian tetap ada,” ujar Nadia.
Itu semua perlu dilakukan lantaran Nadia beranggapan bahwa tidak sedikit masyarakat yang menyepelekan dan menganggap ringan.
Akhirnya, tidak sedikit di antara mereka yang enggan melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Terkait dengan vaksinasi, kata Nadia, Kemenkes menargetkan setiap harinya dapat mencapai 324 ribu orang.***
