Network
PR DEPOK - Pengamat politik, Hendri Satrio menanggapi soal pemindahan pesawat Susi Air, maskapai milik Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti.
Pesawat Susi Air dipindahkan oleh Satpol PP dan Dinas Perhubungan Pemkab Malinau, dari Hanggar Bandara R.A Bessing, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
Adapun pesawat Susi Air yang dikeluarkan dari Hanggar Malinau tersebut menuai kontroversi, dan memunculkan tanggapan dari Hendri Satrio.
Menurut Hendri, jika adanya teknologi yang canggih dengan musyawarah untuk mufakat, tentu kejadian seperti itu tidak perlu terjadi.
Baca Juga: Robert Pattinson Isyaratkan akan Ada The Batman 2
"Kejadian ini tidak perlu terjadi bila teknologi canggih yang namanya musyawarah untuk mufakat digunakan," kata Hendri Satrio.
Hendri Satrio mengaku sedih sekali melihat kejadian pemindahan pesawat Susi Air dari Hanggar Malinau tersebut. Padahal menurutnya bisa terwujud kerjasama yang saling memberdayakan.
"Sedih sekali melihat kejadian Malinau padahal bisa terwujud kerjasama yang saling memberdayakan," ujar Hendri Satrio.
Baca Juga: Hubungannya dengan Fuji Dianggap Settingan, Thariq: Terserah, yang Ngomong Mau Apa
Lebih lanjut, Hendri menegaskan bahwa sebaiknya otoritas penguasa segera menjelaskan terkait pemindahan pesawat Susi Air tersebut.
"Sebaiknya otoritas Penguasa segera jelaskan kejadian ini! #Hensat," kata Hendri Satrio, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @satriohendri.
Adapun pernyataan Hendri Satrio tersebut menanggapi cuitan Susi Pudjiastuti usai pesawat Susi Air dikeluarkan dari Hanggar Malinau.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat 10 Kali Lipat, Dinkes Ungkap Penyebabnya
"Seringkali ada kejutan dalam hari-hari kita .. Kejutan hari ini, saya dapat video dari anak saya tentang pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau setelah kita sewa selama 10 tahun ini untuk melayani penerbangan di wilayah Kaltara," kata Susi Pudjiastuti, di Twitter @susipudjiastuti.
Selanjutnya, Susi Pudjiastuti tampak menyinggung terkait betapa hebatnya kuasa dan wewenang penguasa, padahal pesawat tersebut telah 10 tahun melayani wilayah Kaltara yang sulit dijangkau.
"Kuasa .. wewenang .. begitu hebatnya .. Apa yang kau lakukan 10 tahun terbang & melayani wilayah Kaltara yang sulit dijangkau, ternyata …," kata Susi Pudjiastuti.***
