Ketum PBNU Dinilai Ingkari Janji Tak Terlibat Politik, Gus Umar: kalau Bebas kenapa Diisi Pengurus Parpol?

- 4 Februari 2022, 11:45 WIB
Tokoh NU Gus Umar.
Tokoh NU Gus Umar. /Twitter @UmarHassibuann_

PR DEPOK - Tokoh NU Gus Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar menanggapi pengurus PBNU yang berjanji tidak akan terlibat politik praktis.

Pada kenyataannya, Ketua Umum (Ketum) PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memilih para politikus sebagai anggota dewan pengurus PBNU.

Dalam tanggapan tertulis yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar lantas melontarkan komentar yang menyebut bahwa Ketum PBNU tidak konsisten.

Baca Juga: Perputaran Uang Seragam Baru Satpam Diperkirakan Capai Triliunan, Cipta Panca: Jahat Banget Cari Duitnya

Cuitan Gus Umar menanggapi sikap Gus Yahya.
Cuitan Gus Umar menanggapi sikap Gus Yahya. Twitter @UmarHassibuann_

"Ketum PBNU gak konsisten," ujar Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @UmarHassibuann_ pada Jumat, 4 Februari 2022.

Masih dalam cuitan yang sama, Gus Umar pun mempertanyakan maksud dan tujuan Ketum PBNU memasukkan pengurus partai politik ke dalam kepengurusan NU.

"Klu NU bebas politik kenapa pengurusnya diisi pengurus Parpol?" ujar Gus Umar pada akhir cuitannya.

Baca Juga: Presiden IOC Thomas Bach Janjikan Pertemuan dengan Atlet Tiongkok Peng Shuai: Kami Mendengar Tuduhan Itu

Sebagaimana kabar yang beredar, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berjanji tidak akan terlibat politik praktis kendati sejumlah dewan pengurus baru diisi beberapa politikus.

Gus Yahya selaku Ketua Umum PBNU menyebut pemilihan para politikus sebagai anggota dewan pengurus, merupakan langkah menjaga NU terlibat politik praktis dan sebagai sebagai pengawas aktivitas NU ke depannya.

Jika ada anggota yang mengeluarkan sesuatu yang miring-miring pada kepentingan politik masing-masing, maka akan langsung ketahuan.

Baca Juga: Viral Video Kedatangan Jokowi Picu Kerumunan, Sindiran Mustofa: Rakyat yang Salah, kok pada Datang? Eh

Adanya latar belakang politikus di kepengurusan PBNU, lanjutnya, juga diharapkan akan menjaga kehormatan NU dari tindakan politisasi terhadap organisasi tersebut.

Sebab, kata dia, peniadaan politisi dalam dewan kepengurusan akan berimbas NU yang semakin mudah untuk dipolitisir. Intinya, katanya melanjutkan, pihaknya sama-sama menjaga Marwah PBNU ke depan.

Diketahui bersama, Dewan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 telah resmi diumumkan.

Baca Juga: Kepala BNPT Minta Maaf Soal 198 Pesantren Terafiliasi Terorisme. HNW: Bukti Tak Serta-Merta Tuduhan Benar

Dalam pengumuman resmi tersebut, Gus Yahya pun berjanji PBNU akan bebas dari partisipasi politik praktis.

Kendati demikian, politisi Partai Golkar, Nusron Wahid dan politisi PDIP Nasirul Falah, menjadi anggota pengurus.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x