Luput dari Perhatian, DBD Kini Capai 41.000 Kasus dengan Kematian Lebih dari 250 orang

- 22 April 2020, 09:15 WIB
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.*
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Di balik tingginya perhatian masyarakat terhadap pandemi virus corona atau Covid-19, ada satu virus lain yang diam-diam merenggut ratusan nyawa penduduk.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 14 April 2020 sebagaimana dilaporkan Antara, virus ini telah menginfeksi total 41.883 orang sejak Januari lalu.

Total kematian akibat virus tersebut adalah 266 orang di waktu yang sama.

Faktanya, virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah perlahan luput dari perhatian masyarakat, padahal kasusnya telah melebihi kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Bulan-bulanan Warga Soal Dana Bansos PSBB, Ketua RT di Depok Ancam Mundur 

Sementara itu untuk data virus corona sendiri per 21 April 2020, Indonesia telah mengonfirmasi 7.135 kasus dengan total kematian 616 orang.

Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan bahwa DBD juga harus menjadi perhatian serius Pemerintah.

"Pemerintah perlu kembali mengingatkan masyarakat dan aparat kesehatan di daerah untuk mencegah, mewaspadai, dan menanggulangi DBD ini," kata Lestari Moerdijat sebagaimana dilaporkan Antara.

Sayangnya, kondisi rumah sakit saat ini penuh sesak, terlebih, akibat pandemi Covid-19 sebagian dokter enggan merawat inap pasien non-Covid-19 yang dinilai tidak mengalami gejala terlalu parah di rumah sakit karena khawatir terpapar.

Baca Juga: Dinsos Sebut RT Inisiatif Sunat Dana Bansos, Masyarakat Putuskan Laporkan Oknum Ketua RT 

Bukan sesuatu yang baru jika musim penghujan menjadi waktu di mana virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aides Aegypti sigap menginfeksi manusia.

Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto justru khawatir akan adanya lonjakan kasus penyakit yang dialami masyarakat Indonesia.

"Kalau terjadi bersamaan dengan Covid-19, tingkat kesakitan akan meningkat," kata Yurianto dalam jumpa persnya pada Selasa, 21 April 2020 sebagaimana dilaporkan Antara.

Saat ini, masyarakat Indonesia gencar diedukasi tentang cara pencegahan virus corona, akan tetapi, melihat begitu banyaknya kasus DBD tahun ini, edukasi terkait pencegahan DBD sempat surut, dan harus kembali digaungkan.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari Ini, Rabu 22 April 2020 

DBD dapat dicegah dengan memberantas sarang nyamuk, caranya melakukan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk.

Sementara di Depok sendiri, pada Januari lalu telah mengonfirmasi 172 kasus DBD, di waktu yang sama pihak Dinas Kesehatan Kota Depok membuat surat edaran yang memuat tuntutan camat dan lurah untuk mengedukasi masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Data pada Maret menunjukkan bahwa Depok memiliki 288 kasus dengan angka kematian 3 orang.

Kabar terakhir yang dikonfirmasi pada Maret 2020 saat kasus virus corona baru muncul di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita masih mengantisipasi tren peningkatan kasus DBD.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk giat melakukan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x