PIKIRAN RAKYAT - Adhamas Belva Syah Devara tak henti-hentinya disoroti oleh publik. Terutama setelah rekannya di Stafsus Milenial Presiden berbuat kesalahan fatal yaitu Andi Taufan Gurunda, yang meminta para camat untuk menggunakan jasa perusahaannya dengan kop Sekretaris Negara.
Namun publik pun juga menyoroti kasus yang sama terkait polemik penunjukan Skill Academy dari Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja.
Ruangguru adalah bisnis yang telah dibangun oleh Belva Devara sebelum ia ditunjuk sebagai salah satu Staf Khusus Presiden. Hingga publik mengkhawatirkan adanya konflik kepentingan saat ditunjuknya Ruangguru dalam mega proyek Rp 5,6 triliun dari Kartu Prakerja.
Baca Juga: Penerima Bansos Belum Merata, Mohammad Idris Minta Warga Memaklumi
Sejak pandemi virus corona atau Covid-19 melanda Indonesia, kinerja staf khusus termasuk Adhamas Belva disoroti dan dipertanyakan publik.
Tak sedikit yang menuntut aksi nyata para stafsus sembari menggiring nominal gaji bulanan mereka yang tidak sedikit. Meski sudah berusaha menyampaikan ke publik, bahwa sebagian gajinya sebagai stafsus telah disumbangkan untuk penanganan Covid-19, namun itu saja tidak cukup.
Polemik ini memuncak pada pro-kontra pemilihan Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja. Hingga, Selasa 21 April 2020, melalui akun instagramnya, Belva menyampaikan informasi terkait pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Presiden.
Melihat aksi Belva, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay turut menanggapi keputusan Belva di tengah kondisi negara yang cukup genting.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Meski di Rumah, Keutamaan Ibadah Ramadhan Tetap Sempurna