"Apa lagi selanjutnya (what next?)?," tutur Alvin Lie manambahkan.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salah satu permasalahan yang kini muncul adalah naiknya harga kedelai, yang berpengaruh pada pembuatan tahu dan tempe.
Meningkatnya harga kedelai tersebut membuat kalangan pengrajin sulit mendapat bahan baku tahu-tempe.
Hal itu lantas membuat pengrajin tahu terpaksa mengurangi produksi, yang biasanya mencapai 600 kilogram, menjadi 300 kilogram per hari.
"Kami terpaksa menyiasati kenaikan harga kedelai dengan menyesuaikan produk tahu yang dihasilkan, termasuk menaikkan harga tahu yang dulu Rp100.000, kini menjadi Rp120.000 per papan," ujar Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh, Mulizar dilansir dari Antara.
Mulizar juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga kedelai itu telah tejadi sejak tujuh bulan terakhir, dan tak pernah turun lagi.***