Network
PIKIRAN RAKYAT - Deddy Corbuzier baru saja mengunggah video podcast bersama seorang narasumber yang mengangkat isu asal-usul virus corona di kanal YouTube miliknya.
Narasumbernya kali ini merupakan pengusaha sukses bernama Mardigu Wowiek atau yang lebih dikenal dengan julukan Bossman Sontoloyo.
Perbincangan dalam podcast itu berfokus membahas teori konspirasi di balik merebaknya virus corona.
Dalam kesempatan itu, Bossman Mardigu menyebut virus corona bukan berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Baca Juga: Viral Aksi Kirim Satu Ton Bawang Merah Ke Rumah Mantan Pacar Agar Menangis
Berdasarkan data yang diamatinya, Bossman Mardigu yakin virus corona tidak muncul begitu saja. Menurut dia, ada pihak yang memang sengaja menciptakan virus corona untuk tujuan dan kepentingan tertentu.
Saat Deddy Corbuzier mengajukan pertanyaan mengenai pihak-pihak yang dicurigai oleh Bossman Mardigu, pengusaha yang memiliki 32 perusahaan itu mengatakan, pihak yang dia maksud masih bagian dari Amerika Serikat.
Bossman Mardigu menjelaskan, saat Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat, industri farmasi mengalami kemajuan pesat hingga sempat berada di puncak kejayaannya.
Baca Juga: Pemerintah Dikabarkan Tak Akan Umumkan Lagi Kasus Positif Corona, Simak Faktanya
Akan tetapi, kondisi berbalik saat Donald Trump menggantikan Barack Obama dan masuk ke Gedung Putih. Industri farmasi tersebut tak lagi berjaya.
“Dunia farmasi itu darling-nya Obama. Obama punya Obama Care selama delapan tahun, dunia farmasi tajir melintir. Setelah Trump jadi presiden, ditebas Obama Care, Trump darling-nya militer. Fokus ke militer,” tutur Bossman Mardigu.
Menurut dia, industri-industri farmasi yang disingkirkan Donald Trump kemudian merencanakan aksi balas dendam yakni membuat wabah virus corona yang kemudian meluas ke hampir seluruh negara di dunia.
Bossman Mardigu mengatakan, virus corona yang kini melanda dunia sengaja diciptakan industri farmasi yang mendeklarasikan diri sebagai anti-Trump.
“Kita percaya dan setuju ini adalah Amerika non-Trump yang buat Covid-19,” tuturnya.
Bossman Mardigu menegaskan, teori yang diungkapkannya itu bukan hanya prediksi asal tak beralasan. Dia mengamati teori tersebut dari data yang diberikian temannya yang merupakan profesor di University of Cambridge.***
