Dijelaskan sang akademisi, dirinya hanya meminta Jokowi untuk memberikan klarifikasi atas berbagai tudingan yang menghampiri sang presiden terkait isu penundaan Pemilu.
"Saya tidak menuduh Pak Jokowi. Karena sudah banyak pihak yg mengaitkan dengan istana, saya saran Pak Jokowi mengklarifikasi dengan membuat pernyataan publik menolak ide penundaan pemilu,” katanya, pada Kamis, 3 Maret 2022.
Atas pernyataannya tersebut, Burhan Muhtadi pun mengaku acapkali dituduh “kadrun” di satu sisi, dan “cebong” di sisi lainnya.***