Soroti Fenomena Minyak Goreng yang Mahal usai Alami Kelangkaan, Roy Suryo: Pemerintah Kalah dengan Oligarki

- 17 Maret 2022, 14:39 WIB
Pakar telematika, Roy Suryo menanggapi masalah minyak goreng yang kini mahal usai terjadi kelangkaan di masyarakat.
Pakar telematika, Roy Suryo menanggapi masalah minyak goreng yang kini mahal usai terjadi kelangkaan di masyarakat. /Twitter @KRMTRoySuryo2

PR DEPOK - Pakar Telematika, Roy Suryo mengomentari fenomena minyak goreng yang kini tengah menjadi permasalahan di tengah publik.

Pasalnya usai mengalami kelangkaan, harga minyak goreng kini melambung tinggi karena pemerintah mencabut subsidi harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan.

Menanggapi hal itu, Roy Suryo tampak tak habis pikir dengan cara pemerintah menyikapi permasalahan minyak ini.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah SD, SMP, SMA Cair Maret 2022, Berikut Cara Cek Bansos PKH Lewat Link cekbansos.kemensos.go.id

Padahal menurutnya, masyarakat sudah kesulitan dengan langkanya minyak kemarin hingga ada pula yang meninggal dunia saat mengantri pembelian minyak goreng.

Sementara itu, pemerintah sendiri malah sibuk mengurus Ibu Kota Negara (IKN) hingga meminta masyarakat menunggu mereka selesai berkemah.

"Mantab. Setelah Rakyat Antre berhari2, sampai ada yg Meninggal (meski mungkin memang sdh ada Comorbid) & Disuruh menunggu sampai selesai Kemah2an (Kendil2an)," kata Roy Suryo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2.

Baca Juga: Rumah Paul Pogba Dibobol Maling saat Atletico Madrid Kalahkan Manchester United

Roy Suryo pun lantas menyoroti situasi saat ini, yakni mahalnya harga minyak goreng akibat dicabutnya subsidi oleh pemerintah.

Alhasil ia menyimpulkan bahwa sekarang ini pemerintah sudah kalah dengan para oligarki.

"Akhirnya Harga MiGor "dilepas" sesuai Mekanisme Pasar (baca: Pemerintah KALAH dgn Oligarki). Lucunya di +62 ini AMBYAR," tuturnya menjelaskan.

Cuitan Roy Suryo.
Cuitan Roy Suryo. Tangkapan layar Twitter @KRMTRoySuryo2.

Seperti diketahui sebelumnya, minyak goreng belakangan ini menjadi permasalahan yang ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Cara Membaca Surat Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syaban 2022, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Pasalnya masyarakat sempat mengalami kelangkaan minyak goreng, hingga menimbulkan antrian yang mengular di berbagai daerah.

Namun usai pemerintah mencabut subsidi HET minyak goreng kemasan, harga minyak goreng jadi melambung tinggi untuk per liternya.

Badan Pangan Nasional (National Food Agency) mengatakan bahwa harga minyak goreng kemasan atau premium kini memang mengikuti harga keekonomian atau mekanisme pasar.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2022 Lewat HP untuk Ikuti Seleksi Gelombang 24

"Jadi untuk minyak goreng kemasan nanti ikut harga keekonomian artinya melihat atau mengikuti harga market dan kita lepas di pasar," ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dilansir dari Antara.

Menurutnya, sempat terdapat selisih harga dari ritel modern yaitu Rp14.000. Lalu di level pasar tradisional tidak bisa dikontrol bersama-sama.

Hal tersebut lah yang membuat stok dari ritel modern selalu menimbulkan rush atau panic buying di masyarakat.

Harga minyak goreng kemasan dibiarkan mengikuti mekanisme pasar karena mempertimbangkan masyarakat bawah, yang membutuhkan minyak goreng curah.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @KRMTRoySuryo2 ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah